GANGGUAN MENTAL DAN FAKTOR GENETIK

Pernahkah Anda mendengar bahwa gangguan mental dapat diwariskan? Lalu gangguan mental apa saja yang bisa diturunkan dari orangtua pada anak-anaknya?

Sebuah penelitian para ahli menemukan bahwa gangguan mental dapat disebabkan faktor genetik. Dalam sebuah jurnal Nature Genetics, terdapat lima gangguan mental yang memungkinkan dapat diturunkan dari orangtua terhadap anak-anaknya. Pada penelitian tersebut, para ilmuwan menyimpulkan bahwa beberapa gangguan mental dapat diturunkan dalam keluarga, sehingga hal ini merujuk pada adanya potensi genetik di dalam gangguan mental.

Salah seorang psikolog yakni Ikhsan Bella Persada, M.Psi.,Psikolog membenarkan bahwa Sebagian besar gangguan mental disebabkan oleh faktor genetik. Namun demikian, tidak berarti bahwa orangtua yang memiliki gangguan mental akan melahirkan anak-anak dengan gangguan mental juga seperti mereka. Dalam artian faktor genetik ini menjadi faktor resiko terhadap anak-anak dengan orangtua yang memiliki gangguan mental, karena selain faktor tersebut faktor-faktor lain juga harus tetap diperhatikan seperti faktor lingkungan, perkembangan individu, dan lain sebagainya.

Kondisi gangguan mental yang dapat berpengaruh besar untuk diturunkan diantaranya ;

• Skizofrenia

• Gangguan bipolar

• Gangguan depresi mayor

• Gangguan spektrum autisme

• Attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD)

Faktor Genetik Penyebab Gangguan Mental

Faktor genetik pada gangguan mental meliputi regulasi epigenetik dan polimorfisme genetik. 

Epigenetik regulasi adalah hal-hal yang memengaruhi seseorang dalam bereaksi dengan lingkungannya. Akan tetapi, epigenetik bukan merupakan faktor yang konstan dari waktu ke waktu. Itu artinya faktor epigenetik bisa dalam kondisi aktif ataupun mati. Dinyatakan aktif apabila tanda dan gejalanya sudah tampak jelas sedari dini, dan dinyatakan mati apabila tidak tampak tanda dan gejalanya. Namun, seperti yang sudah dijelaskan tadi bahwa hal ini tidak bersifat konstan dari waktu ke waktu maka dalam kondisi yang tidak menampakkan tanda dan gejala pun bisa berubah ketika adanya faktor pencetus. Dalam hal ini dibutuhkan kombinasi yang tepat dari faktor lingkungan dan epigenetik regulasi untuk membuat berkembangnya suatu gangguan mental.

Sedangkan untuk polimorfisme genetik lebih erat kaitannya dengan peruabahan DNA sehingga menjadikan seseorang menjadi seseorang yang unik sebagai individu. Polimorfisme saja tidak akan menjadi faktor yang berarti pada perkembangan gangguan mental, namun kombinasi dari satu atau lebih polimorfisme yang spesifik dan didukung oleh faktor lingkungan tertentu bisa menjadi penyebab berkembangnya gangguan mental.

Orangtua dengan Riwayat Gangguan Mental

Tentu sebagai orangtua dengan Riwayat gangguan mental akan merasa khawatir terhadap anak-anaknya yang kemungkinan dapat mengalami gangguan mental juga. Namun, kekhawatiran tersebut juga akan berdampak buruk pada orangtua, sehingga akan berpengaruh terhadap kesehatan mental anak-anaknya. 

Sebagai orangtua dengan gangguan mental, tentu perlu memahami terlebih dahulu tanda-tanda gangguan atau masalah mental yang mungkin muncul pada anak-anak. Jika orangtua menemukan tanda-tanda gangguan mental yang menghambat perkembangan anak dan kedepannya dapat mengganggu kehidupan anak-anak maka sebaiknya segera ditangani dengan membawanya ke psikolog atau pun psikiater untuk mendapatkan penanganan dan terapi dengan tepat.

Sebelum memperhatikan Kesehatan mental anak, orangtua dengan gangguan mental juga sebaiknya lebih memperhatikan kondisinya. Hal-hal yang dapat dilakukan orangtua adalah sebagai berikut ;

• Menulis buku harian

• Istirahat yang cukup dan berkualitas, setidaknya 7-9 jam 

• Berbicara dengan orang yang dipercaya tentang isi pikiran dan perasaan

• Menemui terpis secara teratur

• Menghabiskan waktu yang berkualitas Bersama orang-orang yang disayangi

• Berolahraga secara teratur

• Melatih fokus dan meditasi

• Meluangkan waktu untuk diri sendiri

Itulah sedikit penjelasan mengenai gangguan mental yang dipengaruhi oleh faktor genetik. Meskipun gangguan mental dapat diturunkan, akan tetapi ada beberapa perbedaan yang cukup besar dalam tingkat keparahan dan gejala pada setiap anggota keluarga. Hal ini tentu dipengaruhi beberpa faktor lain di luar faktor genetik seperti yang sudah diuraikan. 

Melansir dari Healthy Children, sejauh ini belum ada tes genetik untuk mendiagnosis gangguan mental sejak dini. Itu karena pengalaman dan lingkungan sangat berperan penting sebagai faktor pencetus gangguan mental pada seseorang. Selain itu juga tidak ada tes yang bisa menentukan siapa yang berpotensi mengalami gangguan mental dalam sebuah keluarga. 

Seperti yang sudah diuraikan bahwa faktor genetik saja tidak akan menjadi faktor yang berpengaruh besar terhadap timbulnya gangguan mental pada seseorang, tetapi ada faktor-faktor lain juga sangat berpengaruh sebagai faktor pendukung berkembangnya gangguan mental, diantaranya adalah ;

Faktor lingkungan fisik seperti poluasi udara, suara, kepadatan penduduk, kurangnya privasi, pencahayaan yang terlalu terang, dan juga ruanagn yang dingin dan gelap.

Lingkungan sosial seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, lingkungan pergaulan pertemanan, dan media sosial.

Pola asuh yakni sikap orangtua terhadap anak-anaknya, penerimaan dan penolakan orangtua, kehangatan meossional orangtua.

 

 

 

Referensi ;

https://www.klikdokter.com

https://www.halodoc.com

Penulis: 
Bulaweng, AMK
Sumber: 
Perawat RSJD dr Samsi Jacobalis

Artikel

14/04/2025 | Ns. Rosita, Am.Kep.,S.Kep
10/04/2025 | Enser Rovindo, S.Kep.Ners
19/03/2025 | Angga Kusuma,AMK
19/03/2025 | Veka Padila,S.Kep.,Ns
19/03/2025 | Sari Anggun Feby Royanti, S.Kep. Ners
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori