EFEKTIVITAS TERAPI SPIRITUAL AL QUR’ANIC EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (SQEFT) PADA ORANG DENGAN SKIZOFRENIA

Kesehatan mental merupakan sebuah bagian yang tidak terpisahkan dari status kesehatan dan kesejahteraan. Kesehatan merupakan suatu keadaan sejahtera secara penuh baik secara fisik, mental maupun sosial dan tidak hanya terbebas dari penyakit ataupun keadaan lemah. WHO mengatakan bahwa kesehatan mental adalah kondisi kesejahteraan yang disadari oleh individu, dimana individu memiliki kemampuan untuk mengelola stress, dapat bekerja secara produktif serta mampu berperan di sekitarnya. Gangguan mental merupakan masalah kesehatan global disetiap Negara, salah satu masalah gangguan mental adalah skizofrenia.

Skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang ditandai dengan gangguan persepsi, gangguan pikiran, bahasa, sensasi dan perilaku yang mencakup pengalaman psikotik berupa gejala positif maupun gejala negative. Gejala positif pada skizofrenia seperti halusinasi persisten, delusi persisten, pemikiran yang tidak teratur, perilaku yang tidak terorganisir serta memiliki control yang pasif. Gejala negative pada skizofrenia meliputi respon yang tumpul atau datar, penurunan daya pikir dan kurang minat baik memulai atau mempertahankan kegiatan hingga menarik diri.

Orang dengan skizofrenia (ODS) seringkali menderita masalah kesehatan mental yang lain seperti kecemasan, depresi, penyalahgunaan zat hingga risiko bunuh diri. Skizofrenia dapat berpengaruh terhadap cara berpikir dan emosi seseorang sehingga dapat mendorong untuk perilaku yang berisiko hingga upaya bunuh diri. Beberapa factor penyebab risiko bunuh diri pada orang dengan skizofrenia seperti depresi dan perawatan yang kurang tepat. Depresi merupakan salah satu factor penting dalam bunuh diri. Orang dengan skizofrenia mengalami depresi yang disebabkan karena merasa terasing dari masyarakat dan merasa tidak dapat mengatasi masalah hidup yang dialami serta tidak akan bisa pulih dari penyakitnya. WHO menyatakan sekitar 69% orang dengan skizofrenia belum memdapatkan perawatan yang tepat.

Pendekatan untuk mencegah terjadinya dampak lebih lanjut pada orang dengan skizofrenia (ODS) dengan memberikan perawatan yang tepat yaitu pemberian terapi secara komprehensif tidak hanya terapi medis melainkan juga psikoterapi. Psikoterapi yang dapat diterapkan yaitu dengan pemberian terapi psikospiritual. Seperti yang telah dijelaskan pada penelitian Hugulet bahwa spiritualitas memiliki peran khusus dan mampu melindungi orang dengan skizofrenia terhadap keinginan bunuh diri. Terapi psikospiritual merupakan terapi yang menggunakan pendekatan kesehatan jiwa yang dikombinasikan dengan pendekatan pada aspek religious (spiritual) atau pendekatan keagamaan. Salah satu terapi psikospiritual yaitu SQEFT (Spiritual qur’anic Emotional Freedom Technique). Terapi SQEFT ini merupakan intervensi kombinasi terapi spiritual yang menggabungkan EFT (Emotional Freedom Technique) dan terapi Al-Qur’an. 

 

EFT merupakan terapi yang menggabungkan teknik perilaku dan akupuntur yang tidak menggunakan jarum tetapi memanfaatkan system energy tubuh di titik-titik meridian tubuh yang dilakukan dengan cara mengetuk (tapping). Titik meridian akan menstimulasi pelepasan hormone endorphin dan manoamine yang berfungsi mengontrol rasa sakit dan menimbulkan relaksasi. Tapping akan mengirimkan system energy dan melepaskan penghalang yang menutupi aliran sehingga akan membuat individu menerima dan merasa bersyukur dengan kondisi yang dialaminya. Pendekatan spiritual dengan dzikir, membaca dan mendengarkan ayat suci Al-Qur’an bertujuan untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan mekanisme koping orang dengan skizofrenia dalam mengatasi permasalahan. Terapi psikospiritual juga dapat membangkitkan rasa percaya diri dan optimisme yang sangat berperan penting dalam penyembuhan penyakit, selain itu terapi tersebut dapat meningkatkan fungsi kognitif. Hasil penelitian Hugulet menunjukkan sekitar 45 % penderita skizofrenia mengatakan bahwa agama berperan penting dalam kehidupan dan memberikan dampak yang positif seperti dalam membangkitkan harapan dan tujuan hidup yang dapat berdampak pada penerimaan diri dan peningkatan kualitas hidup.

 

Daftar Pustaka

P. Gasril and H. Sasmita, “Pengaruh terapi psikoreligius dzikir dalam mengontrol halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia yang muslim” J. Ilm. Univ. Batanghari, vol.20

Penulis: 
RIDHO HANDARI.D,S,Kep.Ner
Sumber: 
Perawat Rumah Sakit Jiwa Daerah

Artikel

02/12/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
29/11/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
28/11/2024 | Rakhmawati Tri Lestari, S.Psi., M.Psi.
28/11/2024 | Zurniaty, , S. Farm., Apt
26/11/2024 | Ns..Sri Rahmawat,AMK,S.Kep.
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori