Masker merupakan alat pelindung pernafasan pada saat , masa pandemic COVID- 19. Memakai masker atau penutup wajah lainnya membantu kamu mengurangi risiko penyebaran virus COVID-19. Masker biasanya digunakan untuk melindungi kita dari udara yang kotor atau tidak layak dihirup antara lain udara yang penuh virus dan bakteri. Tapi penggunaan masker yang terlalu lama juga bukan kebiasaan yang bagus, tetapi bisa menyebabkan atau mempengaruhi kesehatan kita.
Hasil penelitian menemukan bahwa masker yang dikenakan untuk waktu yang lebih lama memiliki jumlah bakteri yang lebih tinggi dan jumlah jamur yang lebih banyak, sedangkan staphylococcus aureus dan pseudomonas aeruginosa tidak ada. Walaupun jumlah bakteri yang terjadi sangat tinggi tapi tidak berarti seseorang akan sakit, tapi para ahli berpendapat bahwa ini dapat menyebabkan terjadinya masalah kesehatan. Sebab saat lingkungan mikro di dalam masker hangat dan lembap, keadaan tersebut merupakan keadaan yang sangat baik untuk berkembangnya bakteri.
Alasan Menggunakan Masker Seharian Bisa Menyebabkan Skindemik
Skindemik adalah masalah pada kulit yang terjadi karena pengguaan masker yang terlalu lama, dan pada saat kita mengalami skindemik, kulit kita akan kusam, merah dan gatal, dan menyebab timbulnya jerawat. Pada saat kita menghela napas dan berbicara menggunakan masker akan menjebak hawa panas dan membuat kulit wajah kita menjadi agak terlalu lembap. Pada saat situasi seperti ini tidak hanya membuat pori-pori wajah kita tersumbat, akan tetapi juga memudahkan bakteri dan kuman untuk berkembang biak lebih baik,dan campuran antara iritasi, kulit yang terlalu lembap, dan banyaknya bakteri pada kulit wajah inilah bisa menyebabkan timbulnya berbagai macam masalah skindemik, mulai dari komedo, rosacea, folikulitis, hingga jerawat.
Cara Mengatasi Skindemik
Berikut ini adalah beberapa langkah perawatan kulit wajah yang bisa kamu terapkan untuk mengatasi skindemik : Kenakan masker yang bersih,bersihkan wajah secara rutin, gunakan pelembap, gunakan tabir surya, batasi penggunaan make up, jangan menyentuh wajah
Selain itu penggunaan masker yang terlalu lama juga bisa menyebabkan :
1. Infeksi Kulit
Dr John Common, peneliti utama pada Skin Research Institute of Singapore, di Agency for Science, Technology and Research, mengatakan staphylococcus aureus dapat menghasilkan sejumlah racun yang terkadang merugikan manusia. Ini diklasifikasikan sebagai pathobiont, yang berarti dapat menyebabkan kerusakan pada kondisi tertentu, meskipun bakteri tersebut dapat ditemukan secara umum pada orang sehat. Misalnya, dikaitkan dengan dermatitis atopik, terutama pada orang yang mungkin memiliki pelindung kulit yang lebih berpori, atau memiliki lebih sedikit mekanisme pertahanan alami di kulit mereka untuk mengurangi infeksi. Selain itu pseudomonas aeruginosa juga dapat meningkatkan risiko buruk bagi kesehatan kulitmu, terlebih di bagian kulit yang luka.
2. Peningkatan RAW
Resistensi saluran nafas atau RAW juga dapat terjadi jika menggunakan masker terlalu lama. Kondisi ini merupakan hambatan yang dihasilkan gaya gesek aliran udara dan gesekan tersebut masuk kedalam saluran pernafasan dengan dinding saluran nafas, kejadian ini dapat terjadiakibat otot polos bronkial, densitas, viskositas gas respirasi dan volume paru mengalami kontraksi dan bila di abaikan akan menimbulkan penyakit asma bronkial, penyakit paru obstruktif kronik hingga hypoventilation.
3. Perkembangan Bakteri
Dari penelitian ini, kamu bisa langsung melihat bagaimana penampakan masker yang bisa digunakan kembali dan masker sekali pakai, baik sebelum dicuci sampai telah dipakai selama seminggu. Masker ini telah digunakan selama enam jam dan dibiarkan tidak dicuci selama seminggu. Terlihat bahwa ragi dan jamur tersisa di masker. Hal ini menunjukkan bahwa masker yang tidak dicuci secara teratur menjadi tempat berkembang biak bagi kuman, karena dapat menahan minyak, sel kulit mati, serta bakteri.
4. Sakit Kepala
Penggunaan masker terlalu lama juga bisa menyebabkan sakit kepala dan jika gejala itu sudah muncul segera hentikan penggunaan masker. Ada suatu penelitian yang menunjukkan bahwa sepertiga medis dan para medis mengalami sakit kepala yang berlebihan akibat penggunaan masker N95.
5. Hipoksia
Hipoksia juga salah satu bahaya yang terjadi jika penggunaan masker terlalu lama. Hipoksia adalah suatu keadaan yang mengakibatkan kita mengalami kurangnya pasukan oksigen pada sel jaringan tubuh, pada situasi ini terjadi gangguan dalam system transportasi oksigen dari mulai bernafas sampai oksigen mengalir ke sel tubuh. Jika dibiarkan kondisi ini terlalu lama akan menyebabkan gangguan pada fungsi otak, hati dan organ lainnya. Adapun tanda-tandanya antara lain : nafas cepat dan pendek, menjadi linglung / bingung, detak jantung cepat dan batuk.
Sumber:
https://www.straitstimes.com/singapore/askst-how-long-should-i-use-my-reusable-mask
Baca artikel CNN Indonesia "Penggunaan Masker Jangka Panjang dan Efeknya bagi Kesehatan" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200527154721-255-507403/penggunaan-masker-jangka-panjang-dan-efeknya-bagi-kesehatan.
Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/
https://www.alodokter.com/pakai-masker-seharian-sebabkan-skindemik-ini-s...