DEPRESI PASCA MELAHIRKAN/POSTNATAL (PND)

Kehidupan manusia dalam proses perkembanganya melalui sebuah hubungan antara laki-laki dan wanita, pada umumnya melalui sebuah pernikahan. Dalam sebuah pernikahan salah satu yang diharapkan adanya kehadiran buah hati, yang mana dapat melanjutkan garis keturunan. Kehadiran seorang anak akan memberikan perubahan peran pada pasangan suami istri, yaitu menjadi ayah dan ibu. Ibu merupakan seorang wanita yang dapat melahirkan anak-anak.

Kelahiran seorang anak dapat menyebabkan timbulnya suatu tantangan mendasar terhadap struktur interaksi keluarga. Bagi seorang ibu, melahirkan bayi adalah suatu peristiwa yang sangat membahagiakan sekaligus juga suatu peristiwa yang berat, penuh tantangan dan kecemasan.

Beberapa mitos (keyakinan yang tidak realistik) seorang ibu:

  1. Menjadi ibu merupakan suatu hal yang selalu membahagiakan, menjalani kehidupan romantis dan akan senantiasa memenuhi apa yang kita inginkan;
  2. Dengan mempunyai anak akan memperbaiki perkawinan;
  3. Bukan seorang ibu yang baik bila tidak mampu mengasuh bayi secara benar;
  4. Berfikir menjadi orangtua itu mudah dan alamiah (tidak usah dipelajari);
  5. Menjadi seorang ibu harus selalu menjadi pengasuh satu-satunya bagi anaknya.

Sedangkan realitanya menjadi seorang ibu (terlebih bagi wanita yang baru pertama kali melahirkan atau disebut primipara):

  1. Membutuhkan beberapa waktu untuk beradaptasi menjadi seorang ibu dan mengerjakan tugas-tugas yang harus diketahuinya.
  2. Banyak hal baru yang harus dihadapi, dipelajari dan latihan utuk menjadi ibu.

Munculnya konstelasi ‘motherhood’ pasca melahirkan, biasanya terdapat empat pertanyaan esensial yang ada pada ibu:

  1. Mampukah saya mempertahankan dan membesarkan anakku?
  2. Mampukah saya mempunyai ikatan emosional degan anakku?
  3. Mampukah saya menciptakan sistem yang mendukung secara positif untuk anakku?
  4. Mampukah saya mengubah identitas diri dari seorang anak menjadi ibu?

Kehamilan dan melahirkan anak merupakan suatu peristiwa kompleks yang berpengaruh bagi perubahan fisik dan psikologikal seorang ibu. Perubahan yang menyebabkan gangguan psikologis pada ibu melahirkan dinamakan depresi pasca melahirkan atau yang disebut depresi postpartum. Depresi postpartum adalah gangguan mood setelah melahirkan yang merefleksikan disregulasi psikologikal yang merupakan tanda dari gejala-gejala depresi major. Mood yang tertekan, hilangnya ketertarikan atau kesenang dalam beraktivitas, gangguan nafsu makan, gangguan pola tidur, agitasi fisik atau pelambatan psikomotor, lemah, merasa tidak berguna, susah konsentrasi, keinginan untuk bunuh diri merupakan gejala-gejala yang dapat dijumpai pada ibu dengan depresi postpartum

DEPRESI YANG BERKAITAN DENGAN KELAHIRAN (DEPRESI PERINATAL)

  • Hasil dari interaksi yang kompleks antara BIOLOGI, PSIKOLOGI dan SOSIAL BUDAYA
  • Berkembang selama kehamilan, segera setelah melahirkan, atau secara gradual beberapa bulan setelah melahirkan

BABY BLUES

  • Diperkirakan sekitar 80% perempuan melahirkan mengalami BLUES;
  • Kemunculanya umumnya setelah hari ke 3 sampai hari ke 14 postpartum dan dapat menetap beberapa hari;
  • Periode singkat rasa sedih yang termasuk labilitas mood, menangis, sedih, cemas, kurang konsentrasi, perasaan bergantung

Mengapa hal ini dapat terjadi pada ibu pasca melahirkan karena adanya perubahan hormonal yg cepat; sehingga menyebabkan stres fisik dan mental akibat kelahiran. Ibu akan merasa tidak nyaman secara fisik dan emosional

setelah melahirkan; terjadinya perubahan gaya hidup dan tanggung jawab; ibu akan merasa kelelahan dan gangguan tidur.

DEPRESI PASCA MELAHIRKAN/POSTNATAL (PND)

  • Diperkirakan kisaran 15-20% perempuan postnatal mengalami depresi secara klinis.
  • Mulainya dalam setahun setelah melahirkan (tidak harus anak pertama) munculnya dapat secara cepat atau bertahap, bisa menjadi kronik, bertambah parah dan gejala lebih lama dibanding BABY BLUES

GEJALA DEPRESI PASCA MELAHIRKAN

  • Ibu akan berprilaku murung, perasaan sedih
  • Ibu tampak sering menangis
  • Ibu tampak tidak mampu mengontrol diri
  • Ibu memiliki perasaan tidak berharga
  • Ibu tampak cemas dan mudah panik
  • Ibu bersikap menyalahkan diri sendiri atau merasa bersalah
  • Ibu memiliki kekhawatiran berlebihan tentang kesehatan dirinya dan bayinya
  • Ibu akan udah lelah dan kurang tenaga
  • Suara dan gerakan ibu menjadi perlahan
  • Ibu merasa agitasi atau merasa sulit berdiam diri
  • Ibu kurang interes dalam berbagai aktivitas, termasuk hubungan seksual
  • Ibu akan mudah tersinggung atau marah
  • Ibu kurang bisa konsentrasi dan kemampuan membuat keputusan menurun
  • Ibu mengalami gangguan tidur. Sulit tidur bahkan ketika bayinya sedang tidur
  • Ibu mudah bingung dan mudah lupa
  • Ibu memiliki perasaan negatif terhadap tugas2 keibuan
  • Ibu memiliki perasaan putusas, inadekuat dan selalu pesimis
  • Emosi ibu labil dan ‘mood swings’
  • Ibu memiliki pikiran untuk mati dan terkadang sampai percobaan bunuh diri
  • Perasaan bersalah menyebabkan si ibu merasa malu dan tidak mencari bantuan, sehingga ibu tampak mengurung diri, menarik diri dan terkadang keluyuran menjauhi orang sekitar ibu.

FAKTOR RISIKO

  • Kisaran 50-80% ibu berisiko menderita depresi pasca melahirkan bila sebelumnya pernah mengalami depresi perinatal
  • Ibu dengan adanya riwayat keluarga depresi (+)
  • Ibu yang mengalami Isolasi sosial
  • Ibu yang kurang mendapat dukungan keluarga, pasangan dan masyarakat
  • Ibu dengan masalah atau konflik perkawinan
  • Ibu yang mengalami kecemasan ketika hamil
  • Ibu hamil pada usia muda atau terlalu tua
  • Ibu dengan riwayat abuse atau disfungsi keluarga
  • Harapan yang tidak realistik sebagai ibu
  • Masalah-masalah kehidupan yang dihadapi ibu
  • Pengalaman proses melahirkan yang traumatik yang dialami ibu
  • Kesulitan keuangan yang dialami ibu.
  • Temperamen bayi
  • Bayi yang dilahirkan ibu prematur atau sakit
  • Penyesuaian peran baru sebagai ibu
  • Beban pekerjaan yang meningkat yang dihadapi ibu.

FAKTOR BIOLOGIK

  • Adanya riwayat PND
  • Adanya riwayat keluarga depresi/gangguan psikiatrik yang lain (Genetik)
  • Sindrom premenstrual/PMDD
  • Hormonal–low oestrogen afterbirth
  • Pemulihan fisik dan rasa tidak nyaman selama melahirkan
  • Neurotransmitters (terutama Serotonin)

FAKTOR PSIKOLOGIK

Kepribadian (Perfeksionisme, Selfesteem)

  • Pengalaman masa kanak (Abuse,Trauma)
  • Peristiwa kehidupan yang negatif (Kehilangan, Dukacita)
  • Stres akibat komplikasi kelahiran
  • Bayi sakit, rewel, Mother-infant relationship difficulties
  • Mekanisme cara menyelesaikan masalah
  • Self-confidence sebagai ibu atau istri
  • Parenting skills/pengalaman
  • Masalah pemberian ASI

FAKTOR SOSIAL-BUDAYA

  • Adanya konflik perkawinan
  • Kurang dukungan sosial (Teman, Keluarga, Isolasi sosial)
  • Ekspektasi budaya yang tidak cocok dengan lingkungan (Mitos2)
  • Kesulitan ekonomi

PND DAN PERKEMBANGAN ANAK

Bayi sangat sensitif terhadap lingkungan interpersonal

  • Adanya kesulitandalam membentuk kelekatan ibu dan bayi
  • Mengalami gangguan perkembangan anak
  •  Dan sebagainya

PENANGANAN

Akibat perubahan perilaku ibu dapat menyebabkan seluruh keluarga ikut terdampak termasuk bayinya, anak-anak yang lain, dan suami/pasangannya, sehingga diperlukan penanganan atau terapi sangat penting untuk menghindari komplikasi. Penanganan yang dapat dilakukan dengan mobilisasi dukungan emosional, mendukung ‘TIME- OUT’ dari peran keibuan secara teratur dan mengurangi sindrom ‘Super-Woman’

  • Ada yang membantu mengasuh bayi
  • Konseling dan psikoterapi
  • Dukungan kelompok/terapi kelompok, dukungan keluarga/terapi keluarga.
  • Medikasi

Pencegahan dalam masyarakat lewat pelayanan kesehatan primer dan volunteer

  • MRS bila perlu (MOTHER-BABY UNIT)
  • Holistic Care

Sumber:Muhdi, N. 2020. Depresi Pasca Melahirkan. Psikiater konsultan ’women’s mental health’. RSU Dr. Soetomo / FK Univ. Airlangga

Penulis: 
Sandi, S. Kep, Ners
Sumber: 
Perawat Rumah Sakit Jiwa Daerah

Artikel

02/12/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
29/11/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
28/11/2024 | Rakhmawati Tri Lestari, S.Psi., M.Psi.
28/11/2024 | Zurniaty, , S. Farm., Apt
26/11/2024 | Ns..Sri Rahmawat,AMK,S.Kep.
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori