Perilaku bullying sudah sering terjadi di kalangan remaja. Bullying merupakan sebuah istilah atau bentuk perilaku kekerasan atau sebuah hasrat untuk menyakiti. Aksi ini dilakukan secara langsung oleh seorang individu atau kelompok yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab, biasanya berulang, dan dilakukan dengan perasaan senang. Bullying adalah suatu perilaku negatif yang dilakukan secara berulangulang, dilakukan dengan sadar dan sengaja yang bertujuan untuk menyakiti orang lain secara fisik maupun emosional, dilakukan oleh seorang anak atau kelompok anak dan terdapat ketidakseimbangan kekuatan atau kekuasaan dari pihak-pihak yang terlibat. Para pelaku bully tidak memandang dari jenis kelamin dan usia. Pelaku bisa saja seseorang hingga sekelompok orang atau mereka yang mempersepsikan dirinya memiliki kekuasaan sehingga merasa paling bisa untuk melakukan apa saja yang pelaku inginkan. Masa remaja merupakan sebuah masa peralihan di mana remaja mulai mencari jati dirinya. Perilaku bullying ini bahkan bisa dilakukan dan terjadi dimana saja. Seperti didalam anggots keluarga, sekolah, maupun lingkungan masyarakat sekitar.
Dampak bullying tak bisa dianggap remeh. Sebab, bullying bisa menganggu kesehatan mental remaja. Klien yang menjadi korban bullying akan kehilangan rasa percaya diri, rendah diri, stress, bahkan celaka bagi korban. Hal ini mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Remaja yang mengalami dan menjadi korban bullying bisa memberikan banyak dampak pada remaja tersebut seperti kehilangan semangat dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Pelaku bullying tidak hanya berkaitan dengan dengan psychological distress, akan tetapi juga berkaitan dengan psychological well-being sebagai afek positif dalam diri individu.
A. 6 Jenis Bullying
1. Penindasan secara kontak langsung
Bentuk Tindakan dalam penindasan ini dilakukan dengan cara memukul, mendorong, mencubit, mengigit, mencakar, serta melakukan pemerasan dan merusak barang yang dimiliki oleh orang lain.
2. Penindasan verbal secara langsung
Pada jenis bulliying tipe ini dimana apabila seseorang mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengejek, mencela, mencaci maki, menyebarkan gosip, dan memberi panggilan nama, maka Tindakan bulliying itu terjadi.
3. Penindasan non-verbal secara langsung
Penindasan pada tipe ini seperti melihat klien dengan pandangan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi wajah yang merendahkan, mengejek bahkan mengancam biasanya disertai oleh bullying verbal atau fisik.
4. Penindasan non-verbal secara tidak langsung
Bentuk Tindakan penindasan pada tipe ini dilakukan dengan cara mendiamkan klien, melakukan penipuan atas persahabatan sehingga persahabatanya menjadi renggang, dan mengirmkan surat kaleng
5. Cyber Bullying
Cyber bullying adalah sebuah bentuk penindasan yang dilakukan dengan menggunakan media elektronik seperti menyebarkan sebuah video intimidasi, melakukan pencemaran nama baik, dan penyalahgunaan media sosial.
6. Pelecehan Seksual
Pada bentuk Tindakan tipe ini terkadang dikategorikan sebagai penindasan secara kontak langsung atau penindasan verbal secara langsung.
B. Dampak Bullying Bagi Korban
- Kehilangan kepercayaan diri atau rendah diri
- Meningkatnya self-criticism atau kritik
- Mulai mengisolasi diri
- Kesehatan mental yang buruk, gangguan kecemasan (anxiety), depresi, kesulitan untuk tidur, dan bahkan perilaku menyakiti diri sendiri (self-harm).
- Pikiran untuk bunuh diri
- Gangguan Tidur
- Tidak Bisa Bersosialisasi
- Prestasi belajar menurun.
- Bully-victim atau melakukan tindakan balas dendam.
C.Dampak Bullying Bagi Pelaku
Perlu kita ketahui bahwa dengan terjadinya bentuk Tindakan bullying yang sering terjadi dikalangan masyarakat khususnya di remaja yang masih duduk dibangku sekolah, tidak hanya korban saja mengalami dampak dari bullying melainkan si pelaku bullying juga mendapatkan dampak buruk dimana pelaku bullying usia remaja berisiko mengalami masalah psikologis jangka panjang. Gangguan tersebut bisa terbawa hingga dewasa jika tidak segera ditangani dengan tepat dan benar. Secara umum, dampak bagi pelaku bullying dibagi menjadi dua kelompok, diantaranya pure bully dan bully-victim. Pure bully ini bersifat agresif, berwatak keras, impulsif, tidak mempunyai empati, dan toleransi terhadap terhadap korban, memiliki kebutuhan kuat untuk mendominasi orang lain. Kemudian yang kedua yaitu bully-victim merupakan perundung yang dulunya di-bully. Pada bully-victim mereka akan merasa tertekan, cemas, gelisah, kesepian, dan impulsif sampai usia dewasa. Remaja tersebut juga diketahui lebih sering merundung daripada pure bully.
D.Pencegahan Bullying
- Sosialisasi tentang Bullying
- Komunikasi dalam Keluarga
- Menciptakan Budaya Anti Bullying pada Remaja di Sekolah
- Meningkatkan Harga Diri Anak
- Mengajarkan kepada Remaja tersebut Cara Menghadapi Bullying Tepat dan Tegas
Daftar Pustaka
Diakses Pada 09 Juni 2023 Pukul 20.00.https://www.halodoc.com/artikel/waspada-ini-dampak-bullying-pada-kesehatan-mental-anak
Diakses Pada 09 Juni 2023 Pukul 20.30. https://repository.upnvj.ac.id/14882/1/Kelompok%203%20Pulau%20Rakata_Esai%20Dampak%20Bullying%20terhadap%20Kesehatan%20Mental_Prospektiv.pdf
Diakses Pada 09 Juni 2023 Pukul 21.00.https://taniakidscenter.com/pengaruh-bullying-terhadap-kesehatan-mental-remaja/