Marah merupakan perasaan yang umum dan biasa terjadi ketika seseorang merasa kesal, kecewa, atau frustrasi karena suatu hal. Apabila cara mengatasi marah dilakukan secara tepat maka kita dapat terhindar dari tindakan merugikan diri sendiri. Ketika marah itu muncul, sistem saraf memicu berbagai reaksi biologis yang salah satunya adalah pelepasan hormon pemicu stress sehingga hal tersebut menyebabkan kondisi ini membuat detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, dan pernapasan menjadi meningkat. Apabila hal tersebut tidak segera diatasi, maka marah bisa berdampak buruk bagi kesehatan karena dapat memicu penyakit, seperti penyakit jantung, gangguan pernapasan, sakit kepala, gangguan pencernaan, dan depresi, tekanan darah tinggi, stroke,
Marah juga dapat memengaruhi hubungan sosial, pekerjaan, atau merupakan salah bentuk dari .Risiko perilaku kekerasan yang merupakan sebuah bentuk perilaku seseorang yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain dan lingkungan baik secara fisik, emosional, seksual dan verbal terhadap diri sendiri dan orang lain. Risiko perilaku kekerasan terbagi menjadi dua, yaitu risiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri dan risiko perilaku kekerasan terhadap orang lain, keduanya merupakan perilaku dimana seseorang menunjukkan tindakan yang membahayakan diri sendiri dan orang lain secara fisik, emosional, maupun seksual
A. Tanda dan Gejala Marah pada Pasien Perilaku Kekerasan
1. Muka merah dan tegang
2. Mata melotot/ pandangan matanya tajam
3. Tangan mengepal
4. Bicara kasar dan kotor
5. Nada suara tinggi, membentak atau berteriak
6. Mengancam secara verbal maupun fisik
7. Ketus
8. Melempar atau memukul benda/orang lain yang berada disekitar
B. Rentang Respon Marah
1. Pasif
Pasif adalah Perilaku dimana seseorang tidak dapat mengungkapkan perasaan sebagai bentuk usaha dalam mempertahankan haknya.
2. Asertif
Merupakan individu yang dapat mengungkapkan marah tanpa menyalahkan orang lain dan memberikan orang lain ketenangan
3. Agresif
Agresif merupakan sebuah perilaku yang menyertai marah dan merupakan dorongan untuk bertindak yang tampak dapat berupa : muka masam, bicara kasar, menuntut, kasar di sertai kekerasan
4. Frustasi
Individu gagal mencapai kepuasan saat marah dan tidak menemukan alternatif atau jalan keluar untuk menangani hal tersebut
5. Amuk
Adalah perasaan marah dan bermusuhan kuat disertai kehilangan kontrol diri. Individu dapat merusak diri sendiri orang lain dan orang yang berda di sekitar lingkungan tersebut.
C. Cara Mengatasi Marah
1. Atur nafas dan kendalilakan marah
2. Gali penyebab marah
3. Tenangkan diri sebelum berbicara dan bertindak
4. Ekpresikan kemarahan
5. Jangan menyimpan dendam
6. Melakukan aktivtas fisik dan olahraga
7. Mencari dukungan sosial dan emosional
Daftar Pustaka
https://www.alodokter.com/kelola-marah-agar-penyakit-tidak-datang
https://repositori.unimma.ac.id/4518/1/21.0601.0003_COVER_BAB%20I_BAB%20...
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/11545/6/BAB%20II%20TINJAUAN%20PUSTAK...

