Masa remaja adalah salah satu masa dimana dalam rentangan kehidupan manusia, di mana individu meninggalkan masa anak-anaknya dan mulai memasuki masa dewasa atau remaja. Fase masa remaja merupakan sebuah fase masa dimana remaja pada masa tersebut akan mengalami perkembangan transisi mulai masa anak-anak sampai dengan masa remaja yang mencakup perubahan sosial-emosional, kognitif dan biologis. Pada fase perkembangan sosial-emosional, tingkah laku yang ditimbulkan oleh remaja merupakan ciri dalam perkembangan remaja tersebut. Pada fase tingkah laku remaja umumnya berkembang memenuhi harapan sosial sebagai bentuk respon yang baik dalam bermasyarakat. Akan tetapi, dengan adanya tingkah laku negatif muncul pada remaja sebab dari faktor hubungan sosial yang mempengaruhi.
A. Bentuk Tindakan Agresif Pada Remaja
- Agresif langsung / aktif verbal misalnya memamerkan kekuasaan, menyoraki, mencaci maki, membentak, dan meneriaki.
- Agresif langsung / aktif nonverbal seperti adanya serangan fisik, baik mendorong, memukul, maupun menendang dan menunjukkan sikap yang meghina kepada orang lain.
- Agresif langsung / pasif verbal yaitu diam, tidak menjawab panggilan orang lain.
- Agresif langsung / pasif nonverbal contohnya ke luar ruangan ketika target masuk, tidak memberi kesempatan target berkembang.
- Agresif tidak langsung / aktif verbal contohnya seperti menyebarkan rumor negatif, menghina opini terget pada orang lain.
- Agresif tidak langsung / aktif nonverbal yaitu mencuri atau merusak barang target, menghabiskan kebutuhan yang diperlukan target.
- Agresif tidak langsung / pasif verbal seperti membiarkan rumor mengenai target berkembang, dan tidak menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh target.
- Agresif tidak langsung / pasif nonverbal yaitu menyebabkan orang lain tidak mau untuk mengerjakan sesuatu yang dianggap penting oleh target, sehingga menyebabkan remaja tersebut tidak berusaha untuk melakukan sesuatu yang dapat menghindarkan target dari sebuah masalah yang sedang dihadapi.
B . Dampak Perilaku Agresif Pada Remaja
Perilaku agresif pada remaja dapat memberikan dampak yang sangat merugikan bagi remaja tersebut. Dampak yang dapat ditimbulkan oleh remaja yang mengalami perilaku agresif yaitu dimana remaja tersebut akan sulit melakukan sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, sehingga menyebabkan tergganggunya proses belajarnya. Apabila hal tersebut dibiarkan secara terus menerus akan mengganggu proses belajar mengajar secara optimal. Remaja yang cendrung mengalami perilaku agresif akan susah untuk percaya pada orang lain, sehingga menyebabkan remaja tersebut ini mudah tersinggung dan menyendiri. Dampak dari perilaku agresif dapat dilihat dari dampak pelaku dan korban. Dampak dari pelaku, seperti remaja tersebut akan dijauhi dan tidak disenangi oleh remaja lain / orang lain. Sedangkan dampak dari korban misalnya timbulnya sakit fisik dan psikis serta kerugian akibat perilaku agresif yang menyerah remaja korban tersebut
C. Mencegah Perilaku Agresif Pada Remaja
1. Tetap Tenang
Ketika seorang remaja mengekspresikan banyak emosi dan orangtua menghadapinya dengan emosi, maka agresif pada remaja tersebut akan semakin meningkat. Maka denga hal tersebut berikanlah sebuah tindakan cara mengatur tingkat emosi pada remaja tersebut. Dengan cara narik napas dalam, duduk, lalu setelah agak tenang ungkapkan apa keinginan yang ada pada remaja tersebut.
2. Jangan Menyerah Pada Tantrum
Ketika remaja mulai menunjukan perilaku tantrum, jangan menyerah. Beri waktu agar remaja tersebut lebih tenang. Jangan langsung menuruti kemauan remaja tersebut ketika ia tantrum di tempat umum.
3. Hargai Perilaku Baik Pada Remaja
Memberikan sebuah penghargaan bagi remaja yang melakukan tindakan yang baik merupakan hal yang dapat memberikan sisi positif bagi remaja tersebut dalam melakukan sebuah tindakan.
4. Bantu Remaja Belajar Mengekspresikan Emosi
Cara ini membantu remaja tersebut memahami apa yang dirasakan dan mendorongnya untuk mengekspresikan emosi dengan kata-kata bukan dengan cara perilaku fisik.
5. Ketahui Pola Remaja Identifikasi Pemicunya
Pada Langkah ini bisa kita lakukan dengan mengidentifikasi kapan si remaja tersebut biasanya mengalami tantrum. Sebagai contoh, apabila hal itu terjadi pada setiap pagi hari sebelum sekolah, maka berusahalah menyusun rutinitas pagi. Uraikan tugas menjadi langkah sederhana, dan beri peringatan waktu agar tugas dapat dilakukan dengan maksimal.
D. Jenis Terapi Yang Baik Untuk Mengatasi Perilaku Agresif
1. Terapi Perilaku Kognitif
Pada terapi ini dapat membantu remaja belajar untuk mengidentifikasi dan mengubah pola perilaku pada remaja tersebut, serta menerapkan teknik mengatasi agresif. Metode ini membantu remaja dalam memperbaiki gejala depresi, kecemasan, gangguan kepribadian, dan lainnya.
2. Terapi Psikodinamik
Tindakan ini dapat membantu remaja mengatasi gejala dari gangguan mental dan tekanan emosional. Metode yang dilakukan yaitu dengan mencari tahu lebih dalam pada peristiwa masa lalu yang menjadi pencetus terhadap perilaku agresif.
3. Terapi Interpersonal
Pada jenis terapi ini dapat membantu remaja tersebut dalam mencari tahu berbagai hal yang dapat memengaruhi suasana hati. Bahkan, cara ini juga dapat mencegah terjadinya depresi pada remaja tersebut serta gejala lainnya yang berhubungan dengan gangguan mental.
Daftar Pustaka
Diakses Pada 09 Juni 2023 Pukul 15.30 file:///C:/Users/userpc/Downloads/17180-48463-1-SM.pdf
Diakses Pada 09 Juni 2023 Pukul 16.00 https://www.halodoc.com/artikel/cara-mengendalikan-perilaku-agresi-ini-penjelasannya
Diakses Pada 09 Juni 2023Pukul 16.30.00ifestyle.kompas.com/read/2018/11/15/153021920/6-cara-menghadapi-perilaku-agresif-anak?page=all