CARA MENGONTROL EMOSI YANG TIDAK STABIL PADA DIRI SENDIRI

Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang marah. Akan tetapi belajarlah untuk mengontrolnya karena emosi dan kemarahan akan memberikan dampak negatif pada kesehatanmu. Setiap manusia pasti pernah merasa emosi atau marah. Hal ini normal, terlebih pada saat ketika dihadapkan dengan persoalan hidup. Akan tetapi bagaimana kita bisa  dalam menanggapi kemarahan.

Emosi merupakan sebuah  respons otak yang instan, kita tidak dapat memilihnya, bahwa semua emosi itu merupakan hal yang wajar, emosi menjadi destruktif ketika emosi tersebut tidak diungkapkan dengan tepat. Hal ini dapat membantu  menyadari emosi kita, bagaimana emosi tersebut dapat dipicu, seperti apa perasaannya dan bagaimana cara menanggapinya. Emosi yang terjadi pada manusia berada dalam sebuah garis waktu, emosi dapat dimulai dengan pemicu yang memulai pengalaman emosional dan berakhir dengan menghasilkan respons.

  1. Penyebab Emosi Tidak Stabil

1. Adanya Perubahan Hormon

Penyebab emosi tidak stabil yang pertama adalah adaya perubahan kadar hormon estrogen yang berkaitan dengan suasana hati. Oleh karena itu mood swing kerap dialami oleh wanita selama menstruasi, hamil, dan menopause. Selain hormon estrogen, perubahan hormon lain yang dapat menyebabkan emosi tidak stabil seperti hormon dopamin, kortisol, adrenalin, noradrenalin, GABA (Gamma amino butyric acid), serotonin, beta endorphin, dan oksitosin.

2. Perubahan pola tidur / Kurang Tidur

Kurang tidur sering kali menyebabkan seseorang merasa sangat lelah dan tertekan, sehingga membuatnya cenderung mudah emosi, sensitif, dan tersinggung. Hal ini dapat terjadi karena kurang tidur turut memengaruhi keseimbangan zat kimia di dalam otak yang sangat berkaitan dengan emosi dan suasana hati.

3. Gangguan Mental

Gangguan mental merupakan salah satu faktor penyebab emosi tidak stabil yang umum terjadi. Secara umum, terdapat dua jenis gangguan mental yang dapat memicu emosi tidak stabil.

4. Stres

Stres berkepanjangan juga dapat membuat emosi menjadi tidak terkendali, seperti mudah marah dan merasakan kesedihan mendalam. Kondisi tersebut biasanya terjadi akibat adanya tekanan dari pekerjaan, keluarga, maupun faktor ekonomi secara terus-menerus.

 5. Kondisi Medis Tertentu

Emosi yang tidak stabil juga bisa dipicu oleh kondisi medis atau cedera yang dapat memengaruhi fungsi otak, seperti stroke, demensia, serta gegar otak. Selain itu, emosi yang tidak terkontrol juga bisa disebabkan oleh penyakit kronis lain, di antaranya adalah penyakit tiroid, multiple sclerosis, dan penyakit Parkinson.

6. Kurangnya Dukungan Sosial

Dengan adanya kurangnya dukungan dari kerabat dan orang sekitar dapat membuat seseorang merasa kesepian, tertekan, dan terisolasi dari lingkungan sosial. Bila terjadi dalam jangka waktu yang berkepanjangan, hal ini dapat memengaruhi kesehatan mental serta menimbulkan adanya perubahan emosi yang tidak terkontrol pada orang tersebut.

7. Penyalahgunaan NAPZA

Salah satu penyebab emosi tidak stabil yang perlu diwaspadai yaitu adanya penyalahgunaan obat-obatan tertentu. Bahkan, penyalahgunaan obat-obatan terlarang juga berisiko membuat seseorang bertindak tidak rasional serta memicu gangguan psikotik, seperti halusinasi dan delusi.

B. Cara Mengontrol Emosi dengan Benar

1. Mengingat dampak negatif yang akan ditimbulkan

Emosi yang berlebih biasanya membuat yang bersangkutan menjadi gelap mata. Jika hal itu terjadi maka, dia akan memukul, berteriak, memaki, atau merusak barang-barang yang ada. Saat amarah akan meledak, ingat dampak negatif yang akan terjadi apabila emosi tersebut tidak terkontrol dengan baik.

 2. Lakukan Relaksasi Otot

Dengan melakukan relaksaksi otot seperti peregangan berbagai kelompok otot pada tubuh dan kendurkan perlahan-lahan dengan membuang napas. Menggerakkan leher dan menggoyangkan bahu hal diatas sebagai contoh gerakan yang dapat dilakukan untuk membantu mengendalikan emosi.

3.Menenangkan diri

Dari perspektif manajemen marah, marah bisa dilihat sebagai sebuah siklus agresi (aggression cycle) yang terdiri dari eskalasi, eksplosi, dan pasca-eksplosi. Oleh sebab itu, saat seseorang marah, maka lakukanlah tindakan tenangkan diri sehingga siklus agresi orang tersebut menjadi baik. Dengan pikiran tenang maka orang tersebut bisa berpikir secara logis dan mencari solusi.

4.Memodifikasi situasi

Cobalah ubah situasi dengan mencari cara yang sesuai dengan kemampuanmu sehingga acara bisa selesai sesuai dengan yang kamu inginkan. Kita juga bisa membuat target atau harapan yang tidak terlalu tinggi. Sehingga dengan hal tersebut, kita tidak akan merasa kecewa dengan apa yang kamu harapkan.

5.Identifikasi alasan yang memicu emosi

Batasi keinginan mu dengan mengetahui kebutuhan mu. Selain itu, mengkonsumsi makanan instan, atau yang tidak bernutrisi maka dapat mempengaruhi suasana hati orang tersebut.

6. Tarik Napas yang Dalam dan Lambat

Dengan menggunakan tehnik atau cara tarik napas yang dalam dan lambat dari hidung dan keluarkan dari mulut untuk beberapa saat, diharapkan kemarahan dapat mereda.

 

Daftar Pustaka

Diakse Pada 14 November 2023 Pukul 18.30. https://www.gramedia.com/best-seller/cara-mengendalikan-emosi/

Diakse Pada 15 November 2023 Pukul 19.00. https://www.bola.com/ragam/read/4730423/12-cara-mengendalikan-emosi-membuat-hati-dan-pikiran-tenang?page=3

Diakse Pada 15 November 2023 Pukul 19.30. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/penyebab-emosi-...

 

Penulis: 
Yessica Manalu,S.Kep.,Ns.
Sumber: 
Perawat RSJD dr. Samsi Jacobalis Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Artikel

02/12/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
29/11/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
28/11/2024 | Rakhmawati Tri Lestari, S.Psi., M.Psi.
28/11/2024 | Zurniaty, , S. Farm., Apt
26/11/2024 | Ns..Sri Rahmawat,AMK,S.Kep.
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori