Boderline Personality Disorder atau Gangguan ini berdampak besar pada hubungan sosial dan pekerjaan dimana bisa menimbulkan gejala seperti halusinasi atau isi pikiran yang salah saat stress berat.
Borderline personality disorder (BPD) adalah gangguan mental serius yang memengaruhi perasaan dan cara berpikir penderitanya. Kondisi ini ditandai dengan suasana hati dan citra diri yang selalu berubah dan sulit dikontrol, serta perilaku yang impulsif.
Beberapa karakter yang ada pada orang dengan gangguan kepribadian ambang antara lain : suasana hati tidak stabil, citra diri yang berubah-ubah, hubungan yang interpersonal yang sering kacau, sulit mengatur emosi, serta takut ditinggalkan.
Gangguan kepribadian ambang dapat mempengaruhi hubungan sosial.
Orang dengan Gangguan kepribadian ambang sering mengalami emosi yang ekstrim dan perubahan suasana hati yang tepat. Hal ini bisa membuat hubungan dengan pasangan keluarga atau teman menjadi sulit.
Hal ini disebabkan orang dengan Gangguan kepribadian ambang sering merasa takut ditinggalkan dimana mereka bisa sangat khwatir orang yang disayang akan pergi. Cemburu atau curiga berlebihan yakni sulit mempercayai orang lain bisa memicu konflik. Perubahan sikap ekstrim dimana seseorang bisa dianggap sangat baik hari ini, tapi dianggap jahat keesokan harinya. Marah atau kecewa berlebihan pada saat perasaan ditolak bisa memicu ledakan emosi atau sikap menarik diri, dan sulit menjaga hubungan sehingga menjadi penuh drama, naik turun atau kadang putus nyambung.
Interaksi Gangguan kepribadian ambang dimedia sosial bisa menjadi lebih rumit disbanding orang lain misalnya :
• Peka terhadap balasan yang lambat atau singkat, dimana pesan yang tidak segera dibalas sehingga mereka merasa diabaikan atau ditolak, meski sebenarnya tidak begitu.
• Mudah tersinggung oleh komentar atau reaksi , komentar yang terdengar dingin bisa dianggap sebagai penolakan.
• Tiba-tiba menghapus atau memblokir : dalam moment emosi mereka bisa langsung memblokir, unfollow atau menghapus akun dan menyesalinya kemudian.
• Overthinking dan emosi tidak stabil , scrool media sosial bisa memicu rasa cemas, iri atau takut ditinggalkan, apalagi saat melihat orang lain tampak Bahagia atau akrab dengan orang lain.
Penyebab Boderline Personality Disorder
Penyebab pasti borderline personality disorder belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor di bawah ini diduga dapat memicu terjadinya BPD:
• Peristiwa traumatis
Mengalami peristiwa traumatis, seperti pelecehan , kekerasan, atau penelantaran saat kanak-kanak, dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami BPD. Selain itu, komunikasi yang buruk dalam keluarga juga dapat meningkatkan risiko terjadinya BPD.
• Genetik
Menurut beberapa penelitian, gangguan kepribadian dapat diturunkan secara genetik. Dengan kata lain, seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan kepribadian ambang lebih berisiko mengalami kondisi ini.
• Kelainan pada otak
Berdasarkan penelitian, penderita BPD memiliki kelainan pada struktur fungsi otak , terutama pada area yang mengatur perilaku dan emosi. Penderita BPD juga diduga memiliki kelainan fungsi zat kimia otak yang berperan dalam mengatur emosi.
Pencegahan BPD ( Boderline Personality Disorder )
Borderline personality disorder tidak dapat dicegah sepenuhnya. Kendati demikian, risikonya dapat dikurangi dengan melakukan beberapa upaya berikut ini:
• Menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis, khususnya untuk anak
• Menanyakan secara rutin kondisi anak atau hal-hal yang baru ia alami tanpa perlu menunggu ia bercerita lebih dulu
• Mencari dukungan dari orang lain ketika kondisi keluarga sedang tidak stabil
• Bercerita kepada orang terdekat atau psikiater ketika mengalami pelecehan, perundungan, atau kekerasan fisik
Daftar Pustaka
Diakses 20 Agustus 2025
https://www.bing.com/search?pglt=43&q=Boderline+Personality+Disorder&cvid
Diakses 20 Agustus 2025
https://www.google.com/search? BPD - Gejala, Penyebab, dan Pengobatan - Alodokter

