BAHAYA MENGGUNAKAN KECUBUNG

 

1. Tanaman Kecubung: Tanaman Beracun yang Perlu Diwaspadai

Kecubung (Datura metel) adalah tanaman yang dikenal luas karena keindahan bunga besar berwarna ungu atau putih, namun di balik penampilannya yang menawan, kecubung menyimpan bahaya serius. Tanaman ini termasuk dalam keluarga Solanaceae dan memiliki kandungan senyawa beracun yang berpotensi membahayakan kesehatan jika dikonsumsi atau terpapar.

2. Kandungan Beracun Kecubung

Kecubung mengandung berbagai senyawa alkaloid beracun, seperti atropin, scopolamine, dan hyoscyamine. Senyawa-senyawa ini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, terutama dalam dosis yang tinggi, dan berpotensi menyebabkan keracunan. Gejala keracunan akibat kecubung bisa sangat berbahaya dan bahkan mengancam nyawa.

Salah satu zat dalam buah kecubung yang paling berbahaya adalah Skopolamin. Bahkan menurut Badan Narkotika Nasional (BNN), tanaman ini memiliki efek lebih berbahaya dari ganja, sabu, ekstasi, heroin dan kokain. Tanaman ini dapat membuat manuasia menjadi layaknya zombie.

3. Bahaya Mengonsumsi Kecubung

Kecubung sebenarnya mengandung berbagai nutrisi penting, seperti karbohidrat, lemak, protein, serat, serta tanin dan flavonoid yang bersifat antioksidan.

Namun, kecubung juga mengandung alkaloid tropana, seperti atropin, skopolamin, dan hiosiamin, yang berbahaya jika dikonsumsi. Adapun bahaya dan gangguan kesehatan yang dapat muncul akibat mengonsumsi kecubung, antara lain:

1) Halusinasi

Mengonsumsi bagian mana pun dari tanaman kecubung dapat membuat Anda berhalusinasi. Hal ini disebabkan oleh kandungan alkaloid tropana dalam kecubung yang memiliki efek antikolinergik sehingga dapat meracuni sistem saraf dan menimbulkan gejala berupa halusinasi dan kejang.

2) Kecanduan

Selain halusinasi, kecubung juga sering disalahgunakan sebagai zat adiktif atau psikotropika karena dapat menciptakan efek rasa senang berlebih atau euforia. Efek rasa senang ini dapat membuat kecanduan karena pengguna ingin mengulangi perasaan senang tersebut. Biji buah kecubung merupakan bagian yang paling sering disalahgunakan sebagai zat adiktif atau psikotropika.

3) Delirium

Dampak lain dari efek antikolirgenik pada keracunan sistem saraf adalah linglung atau delirium. Kondisi ini menyebabkan penderitanya sulit untuk fokus dan berpikir. Penderitanya juga akan menjadi gelisah dan terkadang sulit mengenali orang di sekitarnya.

4) Dehidrasi

Keracunan sistem saraf akibat kandungan alkaloid tropana dalam kecubung juga dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan (dehidrasi). Dehidrasi akibat keracunan alkaloid tropana dapat ditandai dengan beberapa gejala, seperti rasa haus, mulut kering, kulit kering, dan mata kering.

5) Takikardia

Bahaya mengonsumsi kecubung selanjutnya adalah peningkatan frekuensi detak jantung atau takikardia. Seseorang dikatakan mengalami takikardia ketika denyut jantungnya lebih dari 100 kali per menit. Kondisi yang juga dikenal sebagai jantung berdebar ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung, stroke, bahkan kematian.Selain beberapa bahaya di atas, mengonsumsi kecubung juga dapat mengakibatkan demam, sakit kepala, sakit perut, diare, muntah, kesulitan berbicara, dan gangguan penglihatan.

4. Gejala Keracunan Kecubung

Keracunan akibat kecubung bisa terjadi melalui konsumsi langsung, baik itu daun, bunga, atau bijinya. Gejala yang dapat muncul antara lain:

• Mulut kering dan kesulitan menelan.

• Penglihatan kabur atau dilatasi pupil yang tidak dapat kembali normal.

• Peningkatan detak jantung dan tekanan darah tinggi.

• Kebingungan, halusinasi, atau disorientasi.

• Mual, muntah, dan kesulitan bernapas.

• Kejang, koma, atau bahkan kematian dalam kasus keracunan parah.

5. Penggunaan Tradisional yang Berisiko

Beberapa masyarakat tradisional di beberapa daerah pernah menggunakan kecubung dalam bentuk ramuan untuk tujuan pengobatan. Namun, penggunaan tanaman ini sangat berisiko, karena dosis yang tepat sulit diukur. Beberapa kasus keracunan terjadi akibat ketidaktahuan mengenai tingkat racun dalam tanaman tersebut. Misalnya, penggunaan kecubung dalam pengobatan alternatif sebagai penenang atau obat tidur bisa berbahaya jika tidak dilakukan dengan pengawasan ahli.

6. Penanganan Keracunan Kecubung

Jika seseorang terduga mengalami keracunan kecubung, segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas medis terdekat. Penanganan yang cepat sangat penting untuk mencegah dampak yang lebih serius. Di rumah sakit, penderita biasanya akan diberi terapi penetral racun seperti pemberian arang aktif untuk mengurangi penyerapan racun, serta perawatan suportif untuk mengatur fungsi vital seperti pernapasan dan detak jantung.

7. Kesimpulan

Kecubung adalah tanaman yang sangat berbahaya meskipun sering dianggap sebagai tanaman hias. Racunnya bisa menyebabkan keracunan yang parah, bahkan mematikan, jika tidak ditangani dengan benar. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari kontak dengan tanaman ini dan tidak mencobanya sebagai obat tradisional tanpa pengawasan medis. Jangan pernah meremehkan bahaya kecubung, terutama di sekitar anak-anak dan hewan peliharaan. Keamanan dan pengetahuan adalah kunci untuk mencegah keracunan yang bisa terjadi akibat tanaman ini.

REFERENSI :

https://www.alodokter.com/kecubung-bahaya-dan-cara-mengatasi-efek-sampin...

https://rsprespira.jogjaprov.go.id/bener-gak-sih-tanaman-kecubung-berbah...

Penulis: 
Yuliandi, A.md. Kep
Sumber: 
Perawat RSJD dr Samsi Jacobalis

Artikel

07/02/2025 | David Anugrah, A.md.Kep
31/12/2024 | Yuliandi, A.md. Kep
31/12/2024 | Nurhayati, S.Kep, Ners.
31/12/2024 | Nurhayati, S.Kep, Ners.
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori