BAHAYA GANGGUAN TIDUR INSOMNIA

Sebagian orang menganggap gangguan tidur adalah hal yang biasa dan wajar terjadi oleh semua orang. Padahal, efek gangguan tidur bisa sangat merugikan bagi kesehatan tubuh. Jika tidak diatasi dengan segera , maka gangguan tidur lama kelamaan bisa menimbulkan risiko terjadinya berbagai penyakit serius, seperti penyakit jantung, kanker, dan stroke. Durasi atau waktu tidur idealnya, orang dewasa butuh waktu tidur selama 7–9 jam tiap malam agar tubuh tetap fit dan bugar. Akan tetapi, pada orang yang mengalami gangguan tidur, jam tidur bisa berlebihan atau justru kurang. Gangguan tidur ini dapat timbul dalam berbagai bentuk, seperti insomnia, narkolepsi, sleep apnea, atau sindrom kaki gelisah.

Gangguan insomnia dapat mengakibatkan bagi klien yang tidak memiliki waktu tidur yang cukup. Hal tersebut bisa berdampak pada kesehatan fisik maupun mental, seperti mudah merasa lelah, penurunan sistem kekebalan tubuh, kurang fokus, gangguan kecemasan, dan lain sebagainya. Perlu kita ketahuai bahwa dimana insomnia ini memiliki 2 jenis, yaitu insomnia akut dan insomnia kronis. Insomnia akut merupakan gangguan tidur yang terjadi dalam jangka waktu pendek, yakni hanya terjadi selama beberapa hari atau minggu, Adapun insomnia kronis merupakan sebuah gangguan yang menyebabkan seseorang kesulitan tidur dalam jangka waktu panjang, bisa terjadi berbulan-bulan dan bersifat kambuhan.

A. faktor yang menyebabkan insomnia

  1. Efek samping pengobatan, pengobatan untuk suatu penyakit juga dapat menjadi penyebab insomnia.
  2. Stres, individu yang didera kegelisahan yang dalam, biasanya karena memikirkan permasalahan yang sedang dihadapi.
  3. Depresi, selain mnyebabkan insomnia, depresi juga menimbulkan keinginan untuk tidur terus sepanjang waktu karena ingin melepaskan diri dari masalah yang dihadapi, depresi bisa menyebabkan insomnia dan sebaliknya insomnia menyebabkan depresi.
  4. Jet lag, yaitu gangguan tidur yang dikarenakan bepergian ke daerah dengan zona waktu berbeda.
  5. Nightmare (mimpi buruk) terjadi saat otak menyebabkan seseorang memimpikan hal-hal yang meresahkan. Belum diketahui mengapa kondisi ini terjadi. Namun, mimpi buruk pada anak diduga dipicu oleh rasa cemas atau takut bila jauh dari orang tuanya.

B. Jenis – Jenis Insomnia

1. Insomnia Akut

Ini adalah jenis yang terjadi dalam jangka pendek. Pada insomnia akut ini terjadi akibat adanya stres, misalnya karena kehilangan orang tersayang, dan perubahan pada hubungan atau pekerjaan. Kondisi ini tergolong akut jika terjadi tidak lebih dari tiga bulan. Pada jenis insomnia akut ini kondisi ini biasanya dapat mereda saat penyebab stres bisa terobatai dan tertasi dengan benar.

2. Insomnia Kronis

Insomnia kronis ini merupakan kebalikan dari insomnia akut, dimana pada jenis ini terjadi dalam jangka panjang, atau lebih dari tiga bulan. Penyebab terjadinya kondisi ini beragam. Bisa karena masalah kesehatan mental, penyakit fisik, dan penggunaan obat-obatan tertentu.

3. Insomnia Slepp oncet

Pada jenis ini bisa terlihat dari gejala sulit tidur yang terjadi pada klien, meski sudah mengantuk. klien dengan kondisi ini seringkali tidak bisa tidur, walaupun telah berusaha untuk tidur dengan berbagai cara. Selain itu, kondisi ini juga menyebabkan klien sering terbangun di tengah malam dan tidak bisa tidur kembali. Penyebabnya adalah bisa jadi kondisi medis atau masalah kesehatan mental.

4. Pediactric Insomnia

Seperti namanya, ini merupakan sebuah kondisi dimana yang terjadi pada anak-anak. Ini bisa terjadi karena penyebab. Misalnya anak terbiasa tidur dalam keadaan digendong, atau diberi dot. Kemudian tidak bisa tidur jika tanpa hal-hal tersebut. Risiko juga meningkat jika anak-anak tidak memiliki jam tidur yang tetap. Sebab, anak-anak perlu memiliki jam tidur yang pasti. Di mana mereka perlu tidur dan bangun di durasi waktu yang sama setiap harinya.

5. Insomnia Campuran

Pada jenis insomnia ini terjadi akibat adanya kombinasi dari berbagai faktor. Termasuk gangguan sleep onset, terganggunya kualitas tidur, dan sering terbangun di pagi hari.

C. Gejala insomnia

  1. Bangun dan tidur di waktu yang tidak teratur
  2. Sulit tidur di malam hari
  3. Timbul adanya Gerakan pada  tungkai yang tidak disengaja saat ingin tertidur
  4. Irama napas yang tidak normal dan tidak teratur saat tidur
  5. Ketakutan, bermimpi buruk, berteriak, atau berjalan ketika tidur
  6. Kebiasaan mendengkur, tersedak, mengertakkan gigi, atau berhenti bernapas sesaat, ketika sedang tidur
  7. Sering terbangun saat sudah tertidur dan sulit untuk tidur kembali
  8. Tidak dapat menggerakkan badan ketika bangun tidur (ketindihan/sleep paralysis)
  9. Sering mengantuk di siang hari sehingga dapat tiba-tiba tertidur di waktu yang tidak wajar, misalnya saat mengemudi
  10. Kesemutan atau sensasi yang menjalar di tangan dan kaki
  11. Terjadinya lemah otot, badan lemas, atau sering merasa mudah  lelah

D. Dampak insomnia

  1. Penurunan libido
  2. Munculnya keriput dan kantung mata
  3. Sering lupa
  4. Berat badan meningkat
  5. Penurunan konsentrasi, kemampuan penalaran, dan pemecahan masalah, sehingga sulit membuat keputusan
  6. Penurunan prestasi di sekolah atau performa di tempat kerja
  7. Timbulnya gangguan mental, seperti depresi dan gangguan kecemasan umum
  8. Kecelakaan saat bekerja atau berkendara akibat menurunnya kewaspadaan
  9. Peningkatan risiko terkena penyakit, seperti hipertensi, diabetes, stroke, dan penyakit jantung

E. Pencegahan Insomnia

  1. Menciptakan lingkungan yang baik untuk tidur
  2. Menghindari alkohol, kafein, dan rokok
  3. Tidak bekerja hingga larut malam
  4. Tidur sesuai jadwal
  5. Berolahraga rutin

F. Pengobatan Insomnia

  1. Perubahan gaya hidup
  2. Psikoterapi
  3. Obat – obatan

 

 

Daftar Pustaka

Diakses Pada Tanggal 14 April 2024 Pukul 11.00. https://www.alodokter.com/gangguan-tidur

Diakses Pada Tanggal 14 April 2024 Pukul 11.30. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-insomnia

Diakses Pada Tanggal 15 April 2024 Pukul 15.00 https://www.halodoc.com/artikel/jangan-dibiarkan-insomnia-bisa-sebabkan-7-masalah-ini

 

 

Penulis: 
Rosmala Dewi,AMK
Sumber: 
PERAWAT RSJD dr. SAMSI JACOBALIS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Artikel

02/12/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
29/11/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
28/11/2024 | Rakhmawati Tri Lestari, S.Psi., M.Psi.
28/11/2024 | Zurniaty, , S. Farm., Apt
26/11/2024 | Ns..Sri Rahmawat,AMK,S.Kep.
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori