APA SIH ITUH STRES DAN OVERTHINKING ????

Stres dalam hidup sehari-hari dapat memberikan rasa kurang/tidak nyaman, tetapi dapat pula justru memberikan rasa nyaman. Sebagai elemen yang memberikan rasa nyaman ia dapat dimanfaatkan, dapat dinikmati, selain sebagai pemberi rasa tersebut, juga sebagai pendorong untuk maju dalam kehidupan. Sebagai faktor yang memberi disires, ia akan menimbulkan banyak keluhan, dalam keadaan akut dalam bentuk kegelisahan, dalam bentuk khronis, gangguan fisik maupun mental, kebosanan, kelelahan dan akhirnya kematian. Penatalaksanaan stres tentunya sesual sifatnya. Bila ia membebani manfaat dalam hidup ia selayaknya dinikmati. Bila ia menimbulkan distres, dalam keadaan akut, tersedia berbagai alternatif untuk mengatasinya, baik terhadap stresnya sendiri maupun dampak yang ditimbulkannya. Dalam keadaan kronis, gangguan yang timbul tentunya harus dihadapi dengan pengobatan. Di sini peran kerja sama dari berbagai bidang kedokteran perlu bila gangguan bersifat onganik, penting justru peran psiklatri dalam menghadapi gangguan-gangguan tersebut. Dalam menghadapi gangguan psikiatrik mural terdapat pilihan cara menghadapi dan farmakoterapi hingga kepada psikoterapi.

Stress menurut Hans Selye  merupakan respon tubuh yang bersifat tidak spesifik terhadap setiap tuntutan atau beban atasnya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan stress apabila seseorang mengalami beban atau tugas yang berat tetapi orang tersebut tidak dapat mengatasi tugas yangdibebankan itu, maka tubuh akan berespon dengan tidak mampu terhadap tugastersebut, sehingga orang tersebut dapat mengalami stress. Respons atau tindakanini termasuk respons fisiologis dan psikologis. Stress dapat menyebabkan perasaan negative atau yang berlawanandengan apa yang diinginkan atau mengancam kesejahteraan emosional. Stress dapat menggangu cara seseorang dalam menyerap realitas, menyelesaikan masalah, berfikir secara umum dan hubungan seseorang dan rasa memiliki. Terjadinya stress dapat disebabkan oleh sesuatu yang dinamakan stressor,stressor ialah stimuli yang mengawali atau mencetuskan perubahan. Stressor secara umum dapat diklasifikasikan sebagai stressor internal atau eksternal.Stressor internal berasal dari dalam diri seseorang (mis. Kondisi sakit,menopause, dll ). Stressor eksternal berasal dari luar diri seseorang atau lingkuangan (mis. Kematian anggota keluarga, masalah di tempat kerja, dll ).

Overthinking adalah memikirkan segala sesuatu secara berlebihan. Overthinking mencakup pemikiran tentang seberapa buruk perasaan dan semua hal yang tidak dapat dikendalikan. Banyak yang menganggap overthinking sebagai sebuah sikap berhati-hati sebelum memberi keputusan. Padahal, terlalu sering overthinking dapat memberikan dampak yang tidak baik bagi kesehatan. Otak dan pikiran hanya akan dihantui dengan perasaan benar atau tidak yang sudah atau akan kamu lakukan. Bukannya memikirkan solusi atau pilihan apa yang terbaik untuk kamu. Kamu hanya akan terjebak dalam pikiran dan ini akan membatasi kamu dalam berbuat sesuatu.

Orang-orang yang overthinking sering memikirkan hal-hal sepele secara berlebihan. Kondisi overthinking ini sendiri sudah menjadi suatu kebiasaan yang secara tak sadar dilakukan oleh banyak orang. Menariknya, orang-orang yang overthinking merasa kebiasaan tersebut akan lebih membantu mereka dalam memahami situasi dari berbagai sudut pandang berbeda. Faktanya, overthinking adalah suatu kebiasaan yang tidak baik atau tidak sehat sehingga dapat memberikan dampak pada kesehatan mental kamu di kemudian hari, seperti yang dilansir dari Sehatq.com. Overthinking sendiri terbagi ke dalam dua jenis, yaitu overthinking yang merenungkan masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan. Namun, lebih banyak overthinking yang mengacu pada rasa khawatir berlebihan tentang masa depan. Beberapa orang mengalami overthinking dalam jangka yang cukup lama. Padahal apa yang dipikirkan belum tentu terjadi.

A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stress

Kondisi-kondisi yang cenderung menyebabkan stress disebut stressors. Meskipun stress dapat diakibatkan oleh hanya satu stressors, biasanya karyawan mengalami stress karena kombinasi stressors. Menurut Robbins ada tiga sumber utama yang dapat menyebabkan timbulnya stress yaitu:

1. Faktor Lingkungan

Keadaan lingkungan yang tidak menentu akan dapat menyebabkan pengaruh pembentukan struktur organisasi yang tidak sehat terhadap karyawan. Dalam faktor lingkungan terdapat tiga hal yang dapat menimbulkan stress bagi karyawan yaitu ekonomi, politik dan teknologi. Perubahan yang sangat cepat karena adanya penyesuaian terhadap ketiga hal tersebut membuat seseorang mengalami ancaman terkena stress.

2. Faktor Organisasi

Didalam organisasi terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan stress yaitu role demands, interpersonal demands, organizational structure dan organizational leadership

 3. Faktor Individu

Pada dasarnya, faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam keluarga, masalah ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan. Hubungan pribadi antara keluarga yang kurang baik akan menimbulkan akibat pada pekerjaan yang akan dilakukan karena akibat tersebut dapat terbawa dalam pekerjaan seseorang. Sedangkan masalah ekonomi tergantung dari bagaimana seseorang tersebut dapat menghasilkan penghasilan yang cukup bagi kebutuhan keluarga serta dapat menjalankan keuangan tersebut dengan seperlunya.

B. Koping / Cara Mengatasi stress

Koping merupakan cara-cara yang digunakan oleh indifidu unyuk menghadapi situasi yang menekan.Oleh karena itu meskipun koping menjadi bagian dari penyesuaian diri,namun koping merupakan istilah yang khusus digunakan untuk menunjukkan reaksi individu ketika menghadapi tekanan/stress. Ada berbagai macam koping.Pendapat berbagai tokoh pun beragam.Ada yang menyebutkan istilah koping hanya untuk cara-cara mengatasi persoalan yang sifatnya positif.Namun ada juga yang melihat koping sebagai istilah yang netral. Koping yang negatif menimbulkan berbagai persoalan baru di kemudian hari,bahkan sangat mungkin memunculkan berbagai gangguan pada diri individu yang bersangkutan.Sebaliknya koping yang positif menjadikan individu semakin matang,dewasa dan bahagia dalam menjalani kehidupannya.

Ada berbagai cara untuk mengatasi stress.kalau akibat stres telah mempengaruhi fisik,dan bahkan menimbulkan penyakit tertentu,peranan obat/medikasi biasanya diperlukan.namun obat itu sendiri kurang efektif untuk mengatasi stress dalam jangka panjang.Ada efek negatif bila menggunakan obat terus menerus.

C. Tanda-tanda Overthinking

1. Terlalu memikirkan sesuatu yang bahkan belum terjadi

Tanda-tanda orang Overthinking pertama adalah mereka terlalu memikirkan sesuatu yang bahkan belum terjadi. Kamu cemas dan takut mengenai masa depan. Misalnya saja kamu memikirkan apakah kamu akan diterima bekerja atau tidak di perusahaan pilihanmu padahal kamu belum memasukan lamaran kerja di perusahaan tersebut. Akhirnya kamu menjadi cemas dan takut sendiri dan memilih mundur, tidak jadi melakukan hal yang sudah kamu rencanakan, karena kamu sudah berpikir yang tidak-tidak.

2. Lebih fokus pada kekurangan

Orang-orang yang Overthinking cenderung lebih fokus pada kekurangan dibanding kelebihan yang dia miliki. Hal ini membuat mereka menjadi pribadi yang tidak percaya diri. Sehingga untuk melakukan sesuatu hal, bahkan hal yang sepele sekalipun mereka memerlukan waktu dan kesiapan yang lebih ektra dibanding dengan orang lain pada umumnya. Ini membuat banyak orang dengan kondisi Overthinking kerap menyerah sebelum mulai melakukan sesuatu. Padahal apa yang mereka anggap sebagai kekurangan belum tentu dilihat sebagai kekurangan oleh orang lain.

3. Terlalu memikirkan omongan orang lain

Jika kamu tipe orang baper, yang terlalu memikirkan omongan orang lain sampai memasukannya ke dalam hati, maka waspadalah, karena bisa jadi kamu salah satu orang yang Overthinking. Kamu terlalu memikirkan komentar orang lain hingga membuatmu sakit hati, sedih, dan mensugestimu bahwa apa yang dikatakan mereka itu benar. Padahal mungkin saja orang tersebut nggak sengaja atau bahkan tidak sadar berbicara seperti itu. Kalau sudah seperti ini, lebih baik tanyakan langsung daripada harus terus menerus memikirkannya.

Seseorang yang overthinking juga bisa terlalu fokus mencari maksud dari perkataan orang lain yang diucapkan secara implisit terhadapnya. Selain itu, mereka pun akan menghabiskan waktu untuk mencari maksud dari peristiwa atau kejadian yang menimpanya dan mengait-ngaitkan hal itu dengan kondisinya saat ini. Meskipun hal ini sah-sah saja sebagai bahan introspeksi diri, namun jika dipikirkan secara terus-menerus, tentu hal ini akan mengganggu kesehatan mental kamu.

1. Merasa kesulitan untuk membuat keputusan

Orang-orang yang kerap sulit membuat keputusan meskipun itu keputusan yang simple dan sepele juga bisa menjadi tanda seseorang mengidap overthinking. Misalnya saja memutuskan untuk makan apa, makan dimana atau memutuskan untuk menggunakan pakaian model dan warna apa. Biasanya orang overthinking akan memikirkan banyak pilihan namun ujung-ujungnya tetap memilih pilihan yang pertama. Hal ini tentu sangat membuang-buang waktu dan tenaga.

2. Selalu berprasangka buruk dan menganggap orang lain tak menyukaimu

Orang-orang yang overthinking biasanya selalu berprasangka buruk terhadap orang lain. Misalnya jika kamu bertemu dengan orang yang bermuka jutek, maka kamu menganggap kalau dia tidak menyukaimu. Padahal bisa jadi dia memang memiliki penampilan luar yang jutek namun kepribadiannya sangat humble. Orang overthinking kerap menganggap orang lain tak menyukainya hanya karena mereka tidak berbicara dengannya. Padahal bisa jadi mereka yang malu untuk berbicara terlebih dahulu kepada kamu. Untuk itu cobalah untuk berpikir positif dan lihat segala sesuatunya dari sudut pandang yang berbeda.

D.Dampak Buruk Overthinking

Nah, semakin sering kamu berpikir secara berlebihan alias Overthinking, semakin besar pula masalah mental yang dihadapi sehingga membuat kamu jadi putus asa dan tidak dapat berpikir kreatif seperti biasanya. Selain memengaruhi kesehatan mental, memikirkan sesuatu secara berlebihan juga dapat memberi dampak buruk pada kesehatan fisik. FYI, Overthinking juga termasuk kedalam psychological disorder atau gangguan psikologis karena dapat membuat kecemasan (anxiety) pada penderitanya. Seseorang yang memiliki kecemasan berlebih dapat menimbulkan sakit fisik. Overthinking juga sering disebut paralysys analysys, dimana orang tersebut terus menerus memikirkan suatu permasalahan tanpa menemukan solusi (buntu), adapun dampak dari overthinking adalah sebagai berikut : Stres, Merusak komponen otak, Membuat emosi jadi tidak terkontrol, Rentan terhadap gangguan mental

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Buku Kesehatan Mental Konsep,Cakupan dan Perkembangan. oleh Siswanto,S.Psi.,M.Si.. 2007. Yogyakarta.

www.slideshare.net/suherlambang/stresskesehatan-dan-coping. Diakses tanggal 21 Maret 2017.

Gordon, Kathryn (2019). 9 Strategies for Overcoming Overthinking. Retrieved 16 January from https://www.psychologytoday.com/intl/blog/out-the-ivory-tower/201905/9-strategies-overcoming-overthinking

Penulis: 
Dwi Nopri Sakti.,S.kep,Ners
Sumber: 
Perawat Rumah Sakit Jiwa Daerah

Artikel

02/12/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
29/11/2024 | Gita Riskika,S.Farm.
28/11/2024 | Rakhmawati Tri Lestari, S.Psi., M.Psi.
28/11/2024 | Zurniaty, , S. Farm., Apt
26/11/2024 | Ns..Sri Rahmawat,AMK,S.Kep.
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori