Setiap orang pernah merasakan cemas dan panik. Pada saat mengalami cemas, jantung akan berdegup kencang, berkeringat dingin, kadang kala untuk beberapa saat seperti kehilangan fokus. Hal ini merupakan bentuk respon tubuh dari masing – masing orang terhadap stress atau situasi berbahaya yang sedang dialami. Ketika situasi tersebut sudah selesai atau bisa di atasi, gejala kepanikan akan berkurang atau hilang dengan sendirinya. Seringkali orang menyebutnya anxiety disorder atau panic attack. Apa sebenarnya anxiety disorder? Apakah sama dengan panic attack?
Walaupun terlihat agak mirip, keduanya merupakan permasalahan yang berbeda, namun masih memiliki keterkaitan. Anxiety disorder merupakan gangguan mental yang memiliki ciri khas kecemasan atau rasa cemas. Rasa cemas yang terjadi diketahui penyebabnya sehingga kita dapat menghindari penyebab dari rasa cemas tersebut. Sedangkan, panic attack disorder merupakan serangan perasaan takut yang muncul secara tiba-tiba, tidak diketahui penyebabnya dan berlangsung terus menerus. Bahkan, orang yang belum pernah mengalami serangan panik sebelumnya tidak menutup kemungkinan dapat mengalami panic attack.
Untuk gejalanya sendiri, anxiety disorder, akan muncul fobia atau ketakutan terhadap ketinggian, hewan tertentu, keramaian atau hal lainnya. Gejala tersebut dapat berlangsung beberapa menit, jam, hari, minggu bahkan bulan tergantung dari tingkat keparahan dari masing-masing orang atau individu. Sedangkan panic attack seringkali muncul tiba-tiba tanpa ada pennyebab yang pasti atau jelas. Serangan ini berlangsung selama lebih kurang 10 menit atau bahkan lebih. Bahkan pada kasus tertentu, bagi beberapa orang mengalami stress sepanjang hari sebelum serangan panik muncul. Terkadang gejala yang ditimbulkan oleh anxiety disorder dan panic attack serupa yaitu sesak nafas, rasa sakit di dada dan gangguan fisik lainnya. Namun, anxiety disorder memiliki gejala khas yaitu gangguan tidur dan nyeri pada otot.
Sedangkan panic attack gejala yang dialami seperti rasa takut yang hebat seolah akan mengancam nyawa dan kehilangan kendali akan diri sendiri. Oleh sebab itu, panic attack lebih mengganggu, menakutkan dan jika tidak ditindaklanjuti akan membahayakan. Komplikasi yang ditimbulkan oleh panic attack, antara lain; munculnya fobia, ketakutan bersosialisasi, hingga mengalami depresi yang menimbulkan keinginan untuk bunuh diri
Umumnya penanganan panic attack dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan dan psikoterapi atau bisa salah satu, tergantung dari tingkat keparahan.
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi panic attack, yaitu :
- Fokus pada pernapasan
- Diam dan mencoba untuk mengontrol pernapasan
- Fokus pada indra (bisa dengan mengunyah permen karet atau memeluk sesuatu yang lembut
- Mencoba Teknik Grounding (Teknik khusus yang fokus untuk menurunkan intensitas trauma dengan metode pengalihan panca indra)
- Menerapkan pola hidup sehat (rajin berolahraga serta cukup tidur, makan makanan yang sehat, serta menghindari konsumsi cafein)
Jika gejala yang dialami sudah semakin mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan ragu untuk meminta bantuan ahli (dalam hal ini, bisa menemui psikolog atau psikiater). Sebab, baik anxiety disorder ataupun panic attack sama-sama bisa diatasi dan disembuhkan. Semakin cepat di diagnosis dan ditangani, maka akan semakin baik.
DAFTAR PUSTAKA
MD, dr. Wijaya Harmeny. 2021. Panic attack disorder adalah? Perbedaannya dengan anxiety disorder. Diakses 10 Juni 2022 dari https://bunda.co.id/
Rahma, Cholif. 2022. Panic attack : gejala, penyebab dan cara mengatasinya. Diakses 12 Juni 2022 dari https://www.orami.co.id/
Makarim, dr. Fadhli Rizal. 2021. Dianggap mirip, ini bedanya anxiety disorder dan panic attack. Diakses 13 Juni 2022 dari https://www.halodoc.com/
Oktaviani, Risma. 2021. Mengenal 5 teknik grounding untuk atasi gangguan kecemasan. Diakses 13 Juni 2022 dari https://www.beautynesia.id/