Setiap manusia memiliki ketidak mampuan untuk menghadapi sesuatu. Mulai dari keadaan lingkungan sekitarnya, secara sosial maupun secara fisikal. Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh beberapa individu manusia terhadap keadaan lingkungannya adalah masalah dengan suhu di lingkungannya. Dalam hal ini, masalah dengan dingin atau yang biasa disebut dengan alergi dingin atau dalam istilah medis disebut juga dengan urtikaria dingin.
Respon tubuh terhadap alergi dingin ini dapat bervariasi mulai dari ruam pada kulit yang terasa gatal berupa bentol kemrahan dan biasanya besar-besar (biduran), bersin-bersin, mata berair, dan sesak nafas. Alergi dingin bahkan dapat menyebabkan kelelahan umum dan penurunan kemampuan untuk belajar. Pastinya gejaa itu baru muncul ketika terpapar dingin, atau kondisi suhu yang mendadak berubah menjadi dingin. Gejala tersebut muncul ketika histamin dikeluarkan dengan cepat yang ditimbulkan oleh antibodi IgE dan eosinofil (sejenis sel darah putih yang sering terlibat dalam reaksi alergi) ketika tubuh berespon terhadap dingin. Beberapa orang hanya mengalami gangguan pada kulit berupa gatal-gatal, bentol kemerahan atau kita kenal dengan istilah biduran (urtikaria) ketika bertemu dengan suhu dingin, misalnya saat musim hujan, berkeringat lalu kena udara dingin, ruangan ber AC dan sebagainya. Kondisi yang demikian, disebut sebagai urtikaria dingin (cold urticaria = biduran dingin). Ini merupakan jenis alergi dingin yang paling sering.
Apa itu Urtikaria Dingin?
Urtikaria dingin atau alergi dingin adalah jenis dari banyak alergi yang dialami oleh tubuh manusia. Alergi dingin adalah kondisi dimana kulit bereaksi terhadap kondisi dingin di sekitarnya dan menyebabkan kulit muncul bilur yang terasa gatal dan kemerahan. Alergi dingin terjadi lantaran pelepasan zat histamin pada tubuh yang kemudian menyebabkan tubuh bereaksi dengan munculnya bintik merah yang bila semakin digaruk akan menyebabkan bintik merah itu semakin lama akan semakin menyebar.
Penyebab Alergi Dingin
Urtikaria dingin ini biasanya menyerang individu yang memiliki kulit yang sensitive terutama terhadap perubahan suhu di sekitarnya. Ada beberapa penyebab munculnya alergi dingin tersebut. berikut adalah beberapa penyebab munculnya alergi dingin tersebut:
- Musim Hujan. Keadaan ketika sedang terjadi hujan memungkinkan orang yang memiliki kulit yang sensitive dan memiliki penyakit alergi dingin akan membuat penyakitnya kambuh. Hal ini terjadi karena pada musim hujan pertumbuhan tungau dan debu di rumah semakin meningkat. Selain itu, pertumbuhan jamur karena suhu yang dingin dan lembab juga semakin meningkat. Hal itulah yang kemudian membuat bakteri menyerang kulit dan mengakibatkan alergi dingin pada tiap kulit yang diserangnya.
- Kelembapan udara. Keadaan udara di sekitar kita yang mendadak lembab juga menyebabkan beberapa bakteri dan virus tumbuh lebih cepat. Selain itu, keadaan udara yang lembab itu membuat suhu menjadi dingin. Hal itulah yang juga bisa membuat alergi dingin pada kulit ini muncul.
- Daya tahan tubuh. Selain keadaan suhu di luar tubuh individu tersebut, daya tahan tubuh yang dipunya oleh individu itu juga berpengaruh terhadap munculnya penyakit ini. Gatal dan bengkak yang terjadi pada alergi dingin ini muncul karena tubuh mengeluarkan zat pelindung tubuh yang bernama histamine secara berlebihan. Hal ini terjadi supaya tubuh tidak mengalami kedinginan yang teramat sangat.
- Konsumsi makanan atau minuman. Penyakit ini juga muncul bukan hanya karena suhu yang ada di sekitar tapi juga makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh individu tersebut. Hal ini jika terjadi malah lebih berbahaya. Pasalnya, ketika tubuh mengalami produksi histamin yang berlebihan, maka akan membuat tenggorokan dan juga lidah semakin membengkak. Hal ini bisa menyebabkan sulit bernafas dan membahayakan individu.
Jadi, cara terbaik yang bisa kita lakukan sebelum mengobati alergi dingin itu sendiri adalah menghindari faktor-faktor pemicunya. Beberapa tips sederhana dapat kita dilakukan di rumah, misalnya saja menghindari udara dan air dingin, dan sebagainya.
1. Hindari Cuaca Dingin Jika Anda memiliki kecenderungan mengalami ruam dan gatal saat kedinginan, maka tindakan pencegahan terbaiknya adalah dengan menghindari cuaca dingin. Beruntungnya, iklim di Indonesia termasuk yang tidak terlalu dingin, hanya musim hujan saja yang membuat cuaca menjadi lebih dingin. Beda halnya jika Anda tinggal atau berlibur di daerah beriklim dingin seperti eropa atau jepang. Jadi, saat udara di sekitar bersuhu rendah, pastikan untuk selalu mengenakan pakaian hangat. Gunakan pakaian dari serat alami seperti kapas dan wol dan jangan lupa untuk selalu menggunakan sarung tangan, scarf atau syal untuk menutupi bagian leher dan wajah. Gejala alergi dingin biasanya akan segera muncul setelah kulit terpapar suhu dingin secara tiba-tiba, sebagian besar reaksi ini dipicu oleh suhu yang lebih rendah dari 4ºC. Pada beberapa orang, bersentuhan langsung dengan es juga bisa jadi pemicu munculnya alargi dingin ini. Selain itu, kondisi lembab dan berangin juga dapat meningkatkan risiko dan tingkat keparahannya. Meskipun kondisi setiap orang berbeda-beda dan memiliki ambang suhu yang berbeda-beda pula, bahkan ada sebagian orang yang dapat mengalami alergi dingin pada kondisi yang lebih hangat dari 4ºC.
2. Jangan Berenang di Air Dingin Berenang di air dingin merupakan salah satu penyebab paling umum yang memicu alergi dingin, apalagi ditambah dengan kondisi yang berangin. Gejala urtikaria dingin yang parah bisa saja muncul saat berenang di air dingin karena terlalu banyak area kulit yang terpapar dinginnya air. Reaksi tubuh terhadap dingin ini bisa menyebabkan pelepasan histamin besar-besaran dari sel kulit yang dapat memicu turunnya tekanan darah, pusing, kehilangan kesadaran dan bahkan tenggelam saat berada di dalam air. Jika Anda pernah mengalami alergi dingin sebelumnya, hindari berenang di saat cuaca dingin. Lakukan tes air sebelum mandi atau berenang, dengan menyiramkan air ke tangan, jika terasa terlalu dingin maka jangan langsung berenang atau mandi. Hangatkan air mandi jika memungkinkan, atau tambahkan air panas untuk menaikkan suhunya. Gejala urtikaria dingin bisanya muncul antara 5 sampai 30 menit setelah terpapar suhu dingin dan gejala itu akan berlangsung selama 48 jam kemudian. Agar pengobatan alergi dingin berhasil, maka hindarilah pencetusnya.
3. Berhati-hatilah pada Minuman dan Makanan Dingin Aktifitas lain yang dapat memicu urtikaria dingin adalah memegang atau memakan makanan dan minuman dingin. Minuman dingin yang mengandung es dapat memicu ruam dan bentol pada kulit yang sensitif. Memakan makan dingin juga bisa menyebabkan gejala yang sama muncul pada bibir, lidah, tenggorokan dan kerongkongan. Hal ini bisa sangat berbahaya jika alergi dingin menyebabkan pembengkakan pada jalur nafas dan tenggorokan yang menyebabkan kesulitan bernafas dan kemungkinan tersedak. Gejala alergi dingin ini juga mirip dengan gejala alergi makanan pada umumnya. Untuk keamanan sebaiknya hindari minuman dingin dan es, termasuk juga es krim dan smooties dingin. Biasakan juga untuk tidak memegang es batu atau makanan dan minuman dingin dari dalam kulkas secara langsung.
4. Konsumsi Antihistamin Mekanisme yang terjadi pada tubuh ketika mengalami reaksi alergi seperti halnya pada alergi dingin adalah dengan lepasnya histamin dari sel sel mast yang terdapat pada kulit, jaringan ikat pada mulut dan tenggorokan. Histamin dapat memicu relaksasi atau pelebaran pembuluh darah, atau disebut juga peradangan serta penurunan tekanan darah. Sementara antihistamin adalah obat yang dapat menghambat pelepasan histamin, sehingga dapat mengurangi gejala alergi dingin yang timbul. Konsumsi antihistamin sangat dianjurkan untuk mereka yang mengalami atau ingin mencegah munculnya alergi dingin. Selain itu, antihistamin yang merupakan obat bebas dan tidak perlu diresepkan oleh dokter ini tidak menyebabkan kantuk sehingga aman digunakan saat beraktifitas.
Sumber: Cara Mengobati Alergi Dingin dengan Tuntas Tanpa Kambuh – Mediskus dan Alergi Dingin - Mediskus