Adiksi adalah penyakit otak yang menyebabkan seseorang memiliki ketergantungan / kecanduan terhadap zat/perilaku tertentu.Adiksi juga sering disebut suatu kondisi ketergantungan fisik dan menthal terhadap hal-hal tertentu yang menimbulkan perubahan perilaku bagi orang yang mengalaminya
Adiksi terhadap narkoba adalah suatu kondisi dimana seseorangmengalami ketergantungan secara fisik dan psikologis terhadap zat adiktif.adiksi narkoba adalah masalah yang sangat komplek,dimana hal akan sangat berpengaruh terhadap neurologisnya,saraf,kemampuan berpikir,kemampuan imajinasi,organ tubuhnya,keperibadiannya,pola piker,keluarga dan lingkungan.
Adiksi akan merubah perilaku dan psikologis orang yang mengalaminya. Orang yang mengalami adiksi akan mengalami gangguan dalam fungsi kehidupannya sehari hari, tidak bisa belajar dan bekerja dengan baik, relasi sosial yang buruk dan terlibat kasus hukum bahkan bisa jatuh pada gangguan jiwa berat.
Adiksi dapat digolongkan kedalam suatu penyakit,yang memiliki kreteria sebagai berikut;
-Merupakan penyakit primer
-kronis
-berulang kambuh
-progresif
-potensial fatal
-Bila tidak ditolong bisa mengakibatkan kematian,komplikasi medis,psikologis dan social yang serius
Jenis Adiksi :
1. Adiksi Zat (Napza, Narkotik psikotropik, dan zat adiktif lain) :suatu penyakit yang disebabkan oleh penggunaan suatu zat yang terus menerus walaupun pengguna telah menyadari bahwa kebiasaan tersebut sudah menimbulkan masalah.
- Alkohol (efek yang ditibulkan depresan)
- Amfetamin (ecstasy, shabu) (efek yang ditimbulkan stimulan)
- Benzodiazepine (diazepam, alprazolam, clonazepam, dll) (efek yang ditimbulkan depresan)
- Kafein (kopi, minum energi yang tidak berstandar BPOM)
- Kanabis (ganja, marijuana, synthesis) (efek yang ditimbulkan halusinogen)
- Kokain (efek yang ditimbulkan stimulan)
- Halusinogen (LSD, magic mushroom)
- Inhalant (lem, bensin, volatile solvent)
- Nikotin (rokok, elektrik, patch)
- Opiad (heroin, morfin, painkillers, metadon) (efek yang ditimbulkan depresan)
- Pencyclidine (PCP), Ketamine (efek yang ditimbulkan halusinogen)
-Kecanduan obat perangsang.
2. Adiksi Perilaku :suatu kondisi ketergantungan fisik dan menthal terhadap hal hal tertentu yang menimbulkan perubahan perilaku bagi orang yang mengalaminya
- Internet,waktu penggunaan internet yang berlebihan dan tidak bisa lepas dari jaringan internetnya
- Games,waktu penggunaan game yang berlebihan serta sudah menjadi kebutuhan dan kecanduan
- Gambling (judi),perjudian yang akan merusak berbagai tatanan kehidupan
- Makan (binge eating),makan makanan yang belebihan,terlebih didalam zat makanan itu mengandung zat adiktif
- Olahraga,olahraga yang berlebihan dari waktu dan komposisnya
- Bekerja,bekerja yang berlebihan siang dan malam serta tidak mengindahkan waktu watu untuk istirahat atau kegiatan laiinya
- Shopping, jika dilakukan oleh para mania shopping sehingga kebablasan dalam peneluaran
- Sex,perilaku yang menyimpang dari sebuah keharusan yang digariskan oleh syariat agama.
Tanda dan Gejala Adiksi :
1. Toleransi: membutuhkan jumlah zat / waktu yang lebih banyak untuk mendapatkan efek yg diharapkan
2. Putus zat (withdrawal): perasaan dan sensasi yang tidak nyaman saat tidak mengkonsumsi zat atau melakukan perilaku adiksi
3. Kesulitan mengontrol, mengurangi dan menghentikan perilaku adiksi
4. Adanya keinginan yang kuat untuk memakai zat atau perilaku adiksi sehingga mengabaikan hal lain seperti sekolah, kuliah, pekerjaan dan relasi sosial
5. Perubahan mood yang ekstrim seperti mudah marah, sedih, sensitif, mood swing, cemas, takut, dll
6. Gangguan pola tidur dan pola makan
7. Perubahan energi, mudah lelah atau sangat berenergi
8. Gangguan kesehatan fisik
9. Tetap menggunakan zat atau melakukan perilaku adiksi meskipun sudah memberikan gangguan dalam fungsi kehidupan
Penyebab Adiksi :
- Ingin merasa lebih senang, baik, nyaman, mengurangi stres, merupakan masalah
- Coba coba, kemudian ketergantungan
- Lingkungan sosial, dibujuk, dipaksa, ditekan
- Adanya masalah kejiwaan sebelumnya
Penatalaksanaan Adiksi dalam tahap recovery
- Detoksifikasi dengan rawat inap atau rawat jalan
- Therapeutic community (di fasilitas kesehatan atau tempat Rehabilitasi)
- Psikofarmaka (obat obatan untuk mengatasi masalah psikologis yg dialami)
- Psikoterapi (terapi perilaku,konseling,menguatkan mental, merubah mindset, perilaku dan pemulihan trauma)
- Terapi keluarga,biasa menggunakan family support group (FSG)
- Transcranial Magnetic Stimulation (pemberian stimulasi gelombang elektromagnetik di otak)
- Neurofeedback (melatih gelombang otak yang tidak seimbang)
Dalam penanganan yang super kompleks akan masalah ini ,maka diperlukan peraturan dan kebijakan tentunya,peraturan yang dibuat oleh pemerintah pusat dan daerah saling bersinergi akan pengawasan peredaran obat dan makanan atau minuman yang mengandung atau terkandung narkoba jka digunakan sesuai keinginan para pecandu.serta tidak kalah penting disisi lainnya adalah pemahaman individu, pemantauan dan bimbingan orang tua atau keluarga terhadap akan permasalahan ini.
Referensi
Dirjen Kesehatan jiwa,Ditjen bina upaya Kesehatan kemenkes RI,2015
Direktorat pencegahan dan pengendalian masalah kesehatan jiwa dan napza,Dirjen pencegahan dan pendalian penyakit
http;//rsko-jakarta.com
https;//www.kompas.com,7 september 2021
https;//heath.kompas.com,25 desember 2021