Dinkes Babel Ajukan Usulan Perubahan SOTK
PANGKALPINANG – Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengajukan usulan perubahan struktur organisasi dan tata kerja (SOTK). Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dr. Andri Nurtito, MARS dalam rilis pramasnya pada Jumat (14/03/2025).
“Pengajuan diusulkan kepada Sekretaris Daerah melalui Kepala Biro Organisasi dalam bentuk konsep rancangan peraturan gubernur dan matrik usulan perubahan,” lanjut Andri.
“Yang mendasari perubahan SOTK ini adalah Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dan juga memedomani Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2024 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan,” ujarnya.
Berdasarkan kedua peraturan tersebut, lanjut Andri, terdapat penyesuaian nomenklatur jabatan struktural, yang bisa diterapkan di dinas daerah.
“Jumlah jabatan struktural masih sama, yaitu satu kepala dinas, satu sekretaris, empat kepala bidang, delapan kepala seksi, dan satu kepala subbagian,” tutur Andri.
“Perubahan nomenklatur bidang terdapat pada bidang kesehatan masyarakat menjadi bidang kesehatan komunitas serta bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menjadi bidang penanggulangan penyakit,” lanjut Andri.
Namun demikian, terdapat perubahan nomenklatur untuk kepala seksi (kasi), antara lain kasi kesehatan lingkungan kerja dan olahraga menjadi kasi promosi kesehatan dan kesehatan komunitas; kasi penyakit menular menjadi kasi penyakit menular dan penyakit tidak menular; kasi surveilans, dan imunisasi menjadi kasi surveilans, karantina kesehatan, imunisasi dan kesehatan lingkungan; kasi pelayanan kesehatan primer menjadi kasi pelayanan kesehatan tingkat pertama; kasi pelayanan kesehatan rujukan menjadi kasi pelayanan kesehatan lanjutan; kasi kefarmasian menjadi kasi farmasi dan alat kesehatan; kasi sumber daya manusia kesehatan menjadi kasi sumber daya manusia kesehatan dan pembiayaan kesehatan; serta kasi kesehatan keluarga dan gizi menjadi kasi kesehatan keluarga dan kelompok.
Menurutnya, tidak ada perubahan dari segi tipelogi SOTK. “Usulan kami untuk tipelogi Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih sama dengan tipelogi sebelumnya, yaitu tipe A,” jelas Andri.
“Kami berharap usulan kami dapat dipelajari dan dianalisis oleh instansi yang berwenang sehingga dapat segera disahkan dan ditindaklanjuti,” pungkas Andri.
Sumber: Tim Media Dinkes BabelPenulis: Adinda ChandralelaFotografer: IstimewaBidang Informasi: Dinkes
Kadinkes Babel: Dukung Pendirian Rumah Sakit Pendidikan di Babel
BANGKA – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Dinkes Babel), dr. Andri Nurtito, MARS mendukung pendirian rumah sakit pendidikan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hal ini diungkapkan beliau dalam pertemuan koordinasi yang digelar di Gedung Perkuliahan dan Laboratorium Kesehatan Terpadu Universitas Bangka Belitung (UBB), Kampus Balunijuk pada Kamis (05/03/2025).
“Dinkes Babel siap mendukung apa pun yang terbaik untuk upaya pendirian rumah sakit pendidikan, terutama untuk RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung,” ujarnya.
“Rencana transformasi RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung menjadi RS Pendidikan menjadi upaya sinergitas Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bangka Belitung yang sangat baik,” lanjutnya.
Menurut Andri, persiapan dan upaya sudah mulai dilakukan oleh Tim RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno.
“Kelompok kerja sudah mulai dibentuk, yang terdiri atas RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno, dinas kesehatan, dan UBB. Tentunya mulai dilakukan perubahan struktur organisasi dan tata kelola serta revisi dokumen perencanaan,” lanjutnya.
“Sarana dan prasarana mulai disiapkan, mulai dari ruang pembelajaran/simulasi, rumah sakit jaga, sekretariat, ruang diskusi, pengelolaan data, hingga perpustakaan,” tutur Andri
Sementara Direktur RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung, Ira Ajeng Astried mengungkapkan bahwa pihak rumah sakit berkomitmen untuk mendukung penuh pendirian rumah sakit pendidikan.
“Kami melakukan benchmarking dengan Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Banten, yang sudah berpengalaman dan lebih dulu mendirikan rumah sakit pendidikan,”lanjut Ira.
“Perlu adanya sinergitas antara rumah sakit dan institusi pendidikan, antara lain penyusunan Tim Komite Koordinasi Pendidikan (KOMKORDIK), Komite etik dan Penelitian yang solid antara RS dan Institusi Pendidikan,” ujarnya.
“Untuk itu, pengaturan hak dan kewajibab harus dituangkan dalam MOU dan PKS. Untuk sarana dan prasarana, diperlukan gedung pembelajaran terpadu,” ucapnya.
“Dukungan berbagai pihak dan pemangku kepentingan akan sangat mempermudah dan mempercepat pembentukan rumah sakit pendidikan di Babel,” pungkas Ira.
Sumber: Tim Media Dinkes BabelPenulis: Adinda ChandralelaFotografer: Ronnie JalentaBidang Informasi: DinkesKadinkes Babel: Dukung Quick Win Tuberkulosis dengan Peran Lintas Sektor dan Pemangku Kepentingan
PANGKALPINANG- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dr. Andri Nurtito, MARS menegaskan bahwa salah satu upaya mendukung program quick win tuberkulosis adalah dengan peran lintas sektor dan pemangku kepentingan.
Hal ini diungkapkan beliau saat membuka Pertemuan Koordinasi dan Perencanaan Penerapan PPM Termasuk Ekspansi Pemberian TPT kepada Fasyankes Pemerintah dan Swasta Tingkat Provinsi Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang diselenggarakan di Hotel Sun pada Jumat (28/02/2025).
“Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan global dan nasional. Presiden Prabowo Subianto mencanangkan delapan program hasil terbaik cepat atau yang disebut quick win di mana salah satunya adalah program pengentasan tuberkulosis,” lanjutnya.
Untuk ini, sambung Andri, diperlukan upaya yang masif dan intensif sehingga dapat mencapai target quick win dalam penemuan kasus TBC, inisiasi pengobatan, keberhasilan pengobatan, dan pemberian terapi pencegahan TBC pada TBC laten.
“Public-Private Mix (PPM) adalah jejaring layanan tuberkulosis ditujukan untuk melibatkan fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah dan swasta, serta seluruh pemangku kepentingan terkait secara sistematis dan komprehensif dengan pendekatan kolaboratif untuk meningkatkan akses layanan TBC bermutu dan berpihak pada pasien,” ujarnya.
“Berbagai strategi diperlukan untuk memperluas penerapan PPM dalam penanggulangan tuberkulosis di fasilitas pelayanan kesehatan, lintas sektor dan pada pemangku kepentingan, termasuk penguatan kapasitas dan pentingnya terapi pencegahan TBC untuk penanggulangan TBC,” harap Andri.
Sementara, Plt. Kepala Bidang Pencegahan dan pengenddalian Penyakit, M. Rais Haru menjelaskan bahwa setiap tanggal 24 Maret diperingati sebagai Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS).
“Berdasarkan edaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.02.03/C/376/2025 tentang Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia Tahun 2025, tahun ini mengemban tema “Giatkan: Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis dengan Komitmen dan Aksi Nyata”,” lanjutnya.
“Kementerian Kesehatan mengajak semua lapisan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini dengan melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan lintas sektor, lintas program, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, masyarakat umum,” tutur Rais.
“Kita memanfaatkan peluang integrasi kegiatan penemuan kasus TBC dan pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis dengan kegiatan lintas program kesehatan dan/atau lintas sektor,” ungkapnya.
“Kami berharap dapat mendorong organisasi profesi, fasilitas pelayanan kesehatan, serta komunitas yang ada di wilayah masing-masing untuk melakukan kegiatan promotif dan preventif guna meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap TBC sertamelakukan kerja sama dengan mendorong organisasi masyarakat agar peduli TBC guna menghentikan stigma TBC di masyarakat,” pungkas Rais.
Sumber: Tim Media Dinkes BabelPenulis: Adinda ChandralelaFotografer: EvalusiBidang Informasi: DinkesSebanyak 121 Kantong Didapat dalam Donor Darah Terbuka KAGAMA Babel
PANGKALPINANG - Sebanyak 121 kantong darah didapat dari kegiatan Donor Darah Terbuka untuk Umum yang diinisiasi oleh Pengurus Daerah Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Minggu (16/02/2025). Dengan mengusung tema "Sambut Bulan Berkah, Nyalakan Persaudaraan melalui Setetes Darah, kegiatan yang diselenggarakan di Transmart ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dr. Andri Nurtito, MARS.
"Kebutuhan darah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai sekitar 25.000 kampil per tahun, sementara kebutuhan darah tersebut hanya dapat dipenuhi oleh PMI sekitar 87 persen saja pada tahun 2024," ungkap Andri.
Andri sangat mengapresiasi kegiatan ini dengan mengutip salah satu ayat suci Alquran.
"Dalam Surat Al-Maidah (5) ayat 32, dinyatakan bahwa … dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya," lanjutnya.
"Darah merah mengalir deras; membantu sesama tanpa batas. Donor darah, hati ikhlas; selamatkan nyawa, jadi prioritas," tutur Andri.
"Tentunya, kegiatan KAGAMA yang positif ini dapat menginspirasi organisasi ataupun personal lain untuk melakukan kegiatan sejenis sehingga dapat membantu sesama manusia," harap Andri.
Salah satu pengurus KAGAMA Babel, Agustina Dwi Utami melaporkan hasil donasi kegiatan Mobile Unit KAGAMA Babel yang didukung oleh Palang Merah Indonesia.
"Golongan darah A sebanyak 37 kantong; B sebanyak 38 kantong; O sebanyak 37 kantong; dan AB sebanyak 09 kantong. Jadi total darah yang didapat berjumlah 121 kantong," tuturnya.
"Kami mewakili pengurus menghaturkan terima kasih kepada yang telah ikut berpatisipasi dalam kegiatan donor darah. Meskipun terdapat beberapa partisipan yang belum memenuhi syarat, kami menghargai niat baik Saudara. Terima kasih," pungkas Agustina.
Sumber: Tim Media Dinkes BabelPenulis: Adinda ChandralelaFotografer: IstimewaBidang Informasi: DinkesTim Kerja Sistem Informasi Kesehatan Bahas Pengelolaan Data dan Informasi Dinkes Babel
PANGKALPINANG- Tim Kerja Sistem Informasi Kesehatan menggelar rapat guna membahas pengelolaan data dan informasi kesehatan di Ruang Pertemuan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Jumat, 14/02/2025).
Ketua Tim Kerja Sistem Informasi Kesehatan, Firmansyah mengungkapkan permasalahan yang kerap terjadi dalam pengelolaan data dan informasi.
“Selain keterlambatan penyediaan data oleh bidang terkait, data belum valid dan tidak konsisten,” lanjut Firman.
“Bahkan, data yang bersumber dari pengelola program provinsi dan kabupaten/kota berbeda,” tambahnya.
“Seringkali data pengelola program bersifat data mentah sehingga pengelola datin harus mengolah sampai layak tayang,” ujar Firman.
Aplikasi yang diampu oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berjumlah sekitar 25 aplikasi/sistem/website, tersebar di empat bidang dan sekretariat.
Masing-masing memiliki komponen dan subjek yang berbeda, walaupun tidak menutup kemungkinan ada komponen yang hampir sama, yang bisa dijadikan satu sumber.
Aplikasi atau sistem dikomandoi oleh tim Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dinas kesehatan sebagai admin atau user.
Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rudy Mahardy menekankan adanya penguatan setiap bidang dalam pengelolaan aplikasi.
“Data dan informasi bukan hanya milik pusdatin, melainkan tanggung jawab semuanya,” ujar Rudy.
“Data yang diberikan jangan hanya angka, kuatkan dengan analisa dan fenomena yang terjadi di balik angka,” tegasnya.
Terkini, pemantauan pelaksanaan Cek Kegiatan Gratis atau CKG dapat diintip dari website sehatindonesiaku.kemkes.go.id.
Data yang tersedia antara lain terkait pendaftaran, kehadiran, dan layanan. Untuk memastikan validitas data, dibutuhkan sinergi dan kolaborasi data mulai dari dinkes provinsi, kabupaten/kota, hingga puskesmas.
Tim Kerja Sistem Informasi Kesehatan Dinkes Babel bersiap melakukan update hingga analisa data terkait pelaksanaan CKG di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Sumber: Tim Media Dinkes BabelPenulis: Adinda ChandralelaFotografer: Adinda ChandralelaBidang Informasi: DinkesPemprov Babel dan Komisi II DPR RI Tinjau Simulasi Makan Bergizi Gratis di SMAN II Pangkalpinang
PANGKALPINANG - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Komisi II DPR RI meninjau pelaksanaan simulasi Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Menengah Atas Negeri II pada Kamis (13/02/2025). PJ Gubernur Sugito dan Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda didampingi oleh Pj Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dalam rilis pramasnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dr. Andri Nurtito, MARS menekankan bahwa makan bergizi gratis ini tidak hanya memberikan manfaat baik dalam kesehatan.
"Untuk simulasi ini, skema pembiayaan makanan ini berjumlah lima belas ribu rupiah, yang terdiri atas bahan makanan sepuluh ribu rupiah, tempat makanan Rp2.300,00, serta jasa, transportasi dan lain-lain Rp2.700,00," ujarnya.
"Kami berharap program ini juga dapat menanamkan kedisiplinan, kebersihan, dan kebiasaan makan yang sehat kepada siswa di sekolah. Jadwal makan yang yang tertib dan teratur dan gizi yang baik dan tepat, siswa tidak hanya mendapatkan nutrisi, tetapi juga memahami pola makan sehat," pungkas Andri.
Sumber: Tim Media Dinkes BabelPenulis: Adinda ChandralelaFotografer: IstimewaBidang Informasi: DinkesKadinkes Babel Hadiri Pencanangan Cek Kesehatan Gratis Kabupaten Bangka
BANGKA - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dr. Andri Nurtito, MARS menghadiri Pencanangan Cek Kesehatan Gratis di Kabupaten Bangka pada Rabu (12/02/2025). Kegiatan ini digelar di Puskesmas Sungailiat.
Dalam rilis pramasnya, Andri menjelaskan bahwa Cek Kesehatan Gratis (PKG) di hari ulang tahun merupakan upaya strategis yang dirancang oleh pemerintah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan.
"Program ini memanfaatkan momentum ulang tahun sebagai pengingat bagi individu untuk melakukan deteksi dini terhadap berbagai kondisi kesehatan yang berpotensi untuk menjadi penyakit serius," lanjutnya.
"Skema pelayanan terbagi menjadi tiga bagian, antara lain layanan CKG pada hari ulang tahun, di sekolah, dan rutin," jelas Andri.
"Layanan untuk bayi dan anak hingga usia 6 tahun (balita dan pra sekolah) dan usia 18 tahun ke atas (dewasa dan lanjut usia) meliputi pemeriksaan kesehatan yang harus dilakukan setiap tahun atau setiap beberapa tahun sesuai usia," tuturnya.
"Layanan untuk usia 7 – 17 tahun (usia sekolah dan remaja) yang dilaksanakan pada skrining kesehatan sekolah setiap tahun ajaran baru meliputi pemeriksaan kesehatan yang harus dilakukan setiap tahun atau setiap beberapa tahun sesuai usia," lanjutnya.
"Layanan untuk ibu hamil bayi dan anak hingga usia 6 tahun (balita dan pra sekolah) meliputi pemeriksaan kesehatan yang harus
dilakukan lebih dari sekali setahun sesuai kondisi dan usia," jelasnya.
Menurut Andri, Dinkes Babel terus melalakukan koordinasi, orientasi, dan sosialisasi kepada dinas kesehatan kabupaten/kota tentang persiapan dan pelaksanaan CKG.
"Kami sangat mengapresiasi kesiapan dan aksi cepat dinas kesehatan kabupaten/kota dan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dalam penyelenggaraan CKG. Walaupun ada kabupaten/kota yang belum melaksanakan pencanangan, pelayanan CKG tetap berlangsung," ujarnya.
"Kami mendorong masyarakat untuk menikmati pelayanan CKG di fasyankes. Segera unduh aplikasi satu sehat mobile. Jika terkendala, hubungi petugas dan mereka akan segera membantu," pungkas Andri.
Sumber: Tim Media Dinkes BabelPenulis: Adinda ChandralelaFotografer: IstimewaBidang Informasi: DinkesSinergi Program 2025, Pimpinan Institusi Kesehatan Babel Bahas Kebijakan
PANGKALAN BARU - Untuk menyinergikan program 2025, beberapa pimpinan institusi kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membahas kebijakan masing-masing institusi. Kegiatan yang diinisiasi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dr. Andri Nurtito, MARS ini diselenggarakan di Restoran Esenbi pada Kamis (09/01/2025).
“Upaya penyelarasan kebijakan antar institusi kesehatan ini seyogianya dapat saling mendukung dan menguatkan program sesuai tugas pokok dan fungsi antarinstitusi,” ujar Andri.
Andri juga menegaskan bahwa hasil evaluasi program kegiatan bidang kesehatan tahun 2024 menjadi momentum untuk mendayagunakan kegiatan 2025 yang lebih berkualitas.
Harapannya, lanjut Andri, pertemuan yang akan dilaksanakan setiap bulan ini dapat mengolaborasi dan menyinergikan program dan kegiatan antara bidang kesehatan dari institusi dan instansi kesehatan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Salah satu contoh, upaya perkenalan jaminan kesehatan di dunia pendidikan. BPJS Kesehatan mungkin dapat berkolabarasi dengan Poltekkes untuk mengedukasi mahasiswa untuk memahami peran jaminan kesehatan terhadap pelayanan kesehatan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," tuturnya.
Kepala BPJS Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Aswalmi Gusmita, MSM, Apt., AAK menyambut baik dan mengungkapan kesediaannya untuk terlibat dalam upaya penyebaran pengetahuan terkait jaminan kesehatan ini.
"Selanjutnya, kami akan melibatkan lebih banyak dan ragam institusi dan instansi kesehatan untuk membahas berbagai permasalahan terkait isu kesehatan terkini," pungkas Andri.
Tukar pikir kali ini dihadiri oleh Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan Pangkalpinang, Agus Syah Fiqhi Haerullah, SKM, MKM; Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan di Pangkalpinang, Agus Riyanto, S.Farm., Apt; Kepala Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pangkalpinang, Akhiat, SKM, M. Si; dan Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dr. M. Brizain, SpOG.
Dinkes dan DKPUS Babel Akuisisi Arsip Covid-19
PANGKALPINANG - Dinas Kesehatan dan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengakuisisi arsip covid-19.
Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Dinkes Babel), Rudy Mahardy menjelaskan bahwa pandemi covid-19 yang terjadi pada awal tahun 2020, yang bersifat luar biasa dan berdampak luas, salah satunya berdampak pada sektor kesehatan.
"Dalam menghadapi pandemi tersebut, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui Dinkes Babel telah menerbitkan serangkaian kebijakan dalam rangka penanganan pandemi covid-19," lanjutnya.
Rudy mengungkapkan bahwa kinerja Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam menangani pandemi tersebut, alokasi berbagai sumber daya, serta dampak yang timbul di tengah kehidupan masyarakat, pemerintah, bangsa, dan negara, perlu direkam dan diselamatkan dengan baik.
"Hal ini sebagai bentuk akuntabilitas kinerja dan sumber pembelajaran yang berharga serta menjamin ketersediaan arsip bagi setiap generasi Indonesia, khususnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," tutur Rudy.
Penyelamatan arsip penanganan Covid-19 tersebut, lanjut Rudy, dilakukan dengan pelaksanaan akuisisi arsip Covid-19 pada sektor kesehatan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Pelaksanaan akuisisi tersebut dilaksanakan mulai bulan Juni sampai Desember 2024 berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," lanjutnya.
"Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah mengakuisisi sebanyak 328 arsip tekstual, 18 video, dan 48 foto yang ditetapkan sebagai arsip statis dan akan disimpan serta dikelola oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai Lembaga Kearsipan Provinsi," pungkas Rudy.
Sumber: Tim Media Dinkes BabelPenulis: Syanti GultomFotografer: DKPUS BabelBidang Informasi: DinkesKomitmen Ciptakan Generasi Emas, Kemenkes, Pemprov Babel, dan Pemkab Bateng Bersinergi dalam Penguatan Imunisasi
KOBA - Berkomitmen untuk menciptakan generasi emas, Pemerintah Pusat (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia), Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah dalam penguatan imunisasi. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Prima Yosephine, MKM dalam Sosialisasi Penguatan Imunisasi Rutin dalam rangka Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, yang diselenggarakan di Gedung Serba Guna Kabupaten Bangka Tengah pada Jumat (13/12/2024).
"Pemerintah berkomitmen untuk memberikan yang terbaik, terutama dalam pencegahan penyakit. Kita sepaham untuk lebih baik mencegah daripada mengobati," lanjutnya.
"Imunisasi adalah hak anak dan kewajiban kita sebagai pemerintah, orang tua, dan warga negara yang baik untuk menciptakan generasi yang baik, yaitu gernerasi emas," ujarnya.
"Pelaksanaan imunisasi sudah disiapkan oleh pemerintah. Jangan sampe ketinggalan. Imunisasi ini gratis, tetapi sebeneranya tidak gratis. Kita mempunyai andil dalam penyelenggaran imunisasi, salah satunya dengan membayar pajak," jelas Prima.
"Yang mempunyai motor membayar pajak .Yang mempunyai tanah juga membayar PBB bayar pajak. Alangkah ruginya jika kita tidak ikut imunisasi," tuturnya.
Sependapat dengan Direktur Pengelolaan Imunisasi, Pj. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, yang diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dr. Andri Nurtito, MARS mengungkapkan bahwa imunisasi merupakan salah satu hal yang harus dinikmati oleh anak.
"Kita memang harus meluruskan persepsi negatif masyarakat. Masa depan mereka menjadi investasi sehingga anak-anak tidak boleh gampang terkena penyakit," lanjutnya.
"Hal ini menjadi tugas kita semua. Dengan dukungan budaya dan perilaku, secara bersama kita dapat mengedukasi, berkoordinasi, dan melakukan konseling kepada masyarakat tentang pentingnya imunisas," ujar Andri.
Sementara Wakil Bupati Bangka Tengah, Era Susanto, SH mengatakan bahwa belum tercapainya target imunisasi dikarenakan rendah partipsipasi orang tua mengimunisasi anaknya dengan berbagai alasan, antara lain kehalalan vaksin.
"Sebagian juga takut anaknya demam setelah imunisasi. Bahkan, merasa anak sehat sehingga tidak perlu imunisasi," ujarnya.
Padahal, lanjut Era, kita tahu bahwa vaksin yang digunakan Kementerian Kesehatan untuk program imunisasi sudah melalui berbagai tahapan sehingga bisa digunakan.
"Izin edar dari BPOM sudah ada. Fatwa MUI terkait penggunaan vaksin juga sudah dijelaskan," lanjutnya.
"Cakupan imunisasi harus dipertahankan tinggi dan merata di seluruh wilayah, khususnya di Bangka Tengah. Hal ini bertujuan untuk menghindarkan terjadinya daerah kantong yang akan mempermudah terjadinya Kejadian Luar Biasa penyakit yag dapat dicegah dengan imunisasi," harap Era.
Kegiatan dihadiri oleh sekitar enam ratus peserta yang terdiri atas perwakilan masyarakat desa se-Kabupaten Bangka Tengah. Peserta mendapatkan pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan sebagai upaya deteksi dini.
Sumber: Tim Media Dinkes Babel Penulis: Adinda Chandralela Fotografer: Alleyda IS@IraBidang Informasi: DinkesUtamakan Kepuasan Klien, Dinkes Babel Latih Kompetensi Komunikasi SDMK di Puskesmas
PANGKALPINANG - Dalam rangka mengutamakan kepuasan klien, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melatih kompetensi komunikasi sumber daya manusia kesehatan (SDMK) di puskesmas. Hal ini dijelaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang diwakilkan dengan Plt. Kepala Sumber Daya Kesehatan, Ratu Zaenab Amin, saat membuka Pelatihan Komunikasi dalam Pelayanan Publik bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan di Puskesmas, yang diselenggarakan di Hotel Renz pada Senin (02/12/2024).
"Kepuasan pasien sebagai pengguna jasa merupakan salah satu indikator dalam menilai mutu pelayanan di puskesmas dan kepuasan pasien merupakan cerminan kualitas pelayanan kesehatan," lanjutnya.
"Mutu pelayanan kesehatan merujuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien. Makin sempurna kepuasan tersebut, makin baik pula mutu pelayanan kesehatan," tuturnya.
"Tidak dipungkiri dalam memberikan layanan kesehatan kepada pasien dan keluarga, terkadang menimbulkan ketidakpuasan dari pelanggan," jelasnya.
"Ketidakpuasan pelanggan timbul antara lain disebabkan kurangnya kompetensi dari sumber daya manusia dalam memberikan pelayanan. Kemampuan berkomunikasi merupakan salah satu kunci sukses dalam memberikan pelayanan," tegas Ratu.
Dengan adanya permasalahan itulah, lanjut Ratu, diperlukan kompetensi komunikasi bagi SDMK di puskesmas dalam memberikan pelayanan prima kepada pasien dan keluarganya.
"Diperlukan dukungan berupa peningkatan kapasitas yang memadai, sesuai fungsi dan perannya baik di provinsi maupun di kabupaten/kota. Untuk itu, diperlukan pelatihan komunikasi dalam pelayanan publik bagi SDMK di puskesmas agar dapat mempersiapkan tenaga yang sudah dilatih yang andal di kabupaten/kota dan puskesmas," pungkas Ratu.
Pelatihan yang digelar selama lima hari ini dihadiri oleh dua puluh SDMK dinas kesehatan kabupaten/kota dan puskesmas terpilih se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Sumber: Tim Media Dinkes Babel Penulis: Adinda Chandralela Fotografer: Andini NugrainiBidang Informasi: Dinkes