DUKUNGAN KELUARGA DALAM PROSES REHABILITASI ANGGOTA KELUARGA DENGAN PENYALAHGUNAAN NAPZA

NAPZA merupakan istilah yang sering digunakan untuk narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya. Menurut UU RI no. 35 tahun 2009, Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Penyalahgunaan NAPZA telah menjadi suatu permasalahan global. Jumlah kasus penyalahgunaan NAPZA yang terjadi semakin meningkat bahkan jumlah penyalahgunaan NAPZA yang terjadi diperkirakan jauh lebih besar daripada kasus yang dilaporkan atau dikumpulkan. Prevalensi penyalagunaan narkoba di dunia sejak tahun 2006 hingga 2013 mengalami peningkatan. Besaran prevalensi penyalahguna di dunia diestimasi sebesar 4,9% atau 208 juta pengguna di tahun 2006, kemudian mengalami penurunan pada tahun 2009 sebesar 4,8%, namun meningkat kembali menjadi 5,2% di tahun 2011. United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) melaporkan pada tahun 2013 ada sekitar 167 hingga 315 juta orang yang menggunakan narkoba di seluruh dunia.

Ketergantungan NAPZA memerlukan suatu proses pemulihan untuk mengembalikan kondisi fisik dan mental yang diakibatkan dari penyalahgunaan NAPZA. Rehabilitasi adalah upaya kesehatan yang dilakukan secara utuh dan terpadu melalui pendekatan non medis, psikologis, sosial dan religi agar pengguna NAPZA yang menderita sindroma ketergantungan dapat mencapai kemampuan fungsional seoptimal mungkin (Depkes, 2001).

Program rehabilitasi penting untuk pemulihan bagi individu dengan penyalahgunaan NAPZA.Gaya hidup baru, prinsip, dan pola koping diajarkan untuk membantu individu dengan penyalahgunaan NAPZA dalam mengatasi kecanduan narkoba (Orbon et al, 2014). Tidak banyak dari individu dengan ketergantungan NAPZA punya keinginan sembuh yang datang dari dalam dirinya sendiri bila keluarga hanya memberi perintah tetapi tidak mewujudkannya dalam dorongan positif.Lebih banyak pengguna membutuhkan dukungan keluarga disamping mempunyai tekad yang kuat untuk lepas dari ketergantungan NAPZA (Somar, 2001). Isnaini et al (2011) dalam penelitian nya menyatakan bahwa dukungan keluarga dan lingkungan memberikan peluang 60% untuk kesembuhan klien dari ketergantungan NAPZA, sisanya datang dari motivasi diri sendiri.

Seorang konselor di salah satu klinik rehabilitasi NAPZA di Kota Malang mengatakan  bahwa keluarga yang datang hanya menyerahkan anggota keluarga mereka untuk dirawat tanpa mau tahu apa sebenarnya yang terjadi. Keluarga mengurus administrasi untuk rawat inap, meninggalkan anggota keluarga untuk dirawat di tempat rehabilitasi, setelah itu menjemputnya tanpa menanyakan perkembangan yang telah dicapai selama anggota keluarga mereka menerima perawatan.

Orangtua mempunyai anak yang terlibat NAPZA seringkali menganggap hal itu suatu aib bagi keluarga.Tidak jarang orangtua langsung meninggalkan anaknya begitu saja karena terlena oleh rasa gagal menjadi orangtua sehingga melupakan problem yang utama. Banyak orangtua merasa telah melakukan sesuatu, setelah memasukkan anaknya ke tempat rehabilitasi dan merasa upaya itu sudah cukup. Memasukkan anak ke panti rehabilitasi memang merupakan salah satu jalan yang saat ini masih dianggap yang paling tepat (Isnaini et al, 2011). Keluarga harus memberikan dukungan penuh, bukan semata-mata melepaskan anggota keluarganya ke tempat terapi dan rehabilitasi (Kristanto, 2014).

Salah satu sumber dukungan yang penting bagi proses pemulihan bagi individu dengan penyalahgunaan NAPZA yakni dukungan keluarga. Banyak hal harus dilakukan keluarga dalam memberikan dukungan pada anggota keluarganya yang mengalami ketergantungan NAPZA yaitu mencari tahu masalah yang dialami, mengawasi pergaulan anggota keluarga, memberikan penjelasan mengenai penyalahgunaan obat, menggunakan pengalaman orang tua atau saudara yang juga mengalami adiksi, tahap pemulihan dengan rehabilitasi (Choate & Doan, 2015). Dukungan sosial yang adekuat telah terbukti mempunyai pengaruh terhadap status kesehatan yakni timbulnya motivasi yang mengarahkan pada perilaku yang positif sehingga dapat menurunkan angka mortalitas dan morbiditas (Friedman, 2010). Hiller et al (2013 ) menyatakan dukungan merupakan bagian yang penting untuk suatu proses pemulihan dari penyalahgunaan NAPZA yang secara kompleks.

DAFTAR PUSTAKA

Choate, P. W & Doan, A. (2015). Adolescent Alcoholism and Drug Addiction: The Experience of Parents. Behav. Sci, 5(5), 461-476. https://doi.org/10.3390/bs5040461

Depkes RI. (2001). Buku Pedoman Praktis Bagi Petugas Kesehatan (Puskesmas) Mengenai Penyalahgunaan Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA). Jakarta: Perpustakaan Kementerian RI

Friedman, M. M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, dan Praktik. Jakarta: EGC

Hiller, S. P., A, M. P. I., Syvertsen, J. L., H, M. P., Lozada, R, D, M., ... H, M, P. (2013). Journal of Subtance Abuse Treatment Social Support and Recovery Among Mexican Female Sex Workers Who Inject Drugs.Journal of SUbtance Abuse Treatment, 45(1), 44-54. https://doi.org/10.1016/j.sat.2012.12.009

Isnaini, Y, Hariyono, W & Utami, I, K. ( 2011). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Keinginan Untuk Sembuh Pada Penyalahguna Napza Di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan Kota Yogyakarta.Jurnal Kesmas UAD. Vol. 5, No. 2, 162-232

Kristanto.(2014). Bentuk Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Remaja Pengguna Narkoba (Studi Kasus di Yayasan Borneo Insan Mandiri Samarinda).E-Journal Sos Fisip-Unmul, 2(3), 64-76

Orbon, M, Mercado, J & Balila, J. (2014).Effects Of Forgiveness Therapy On Recovery Among Residents Of Drug Rehabilitation Centers. Social and Behavioral Sciences.165 ( 2015 ) 12 – 20.

Somar, Lambertus. (2001). Rehabilitasi Pecandu Narkoba. Jakarta: Grasindo

UNODC.(2013). World Drugs Report 2013Executive Summary.UNODC Research

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

Penulis: 
Boifrida Butar-Butar,S.Kep.,Ners
Sumber: 
Humas RSJD Babel

Artikel

25/03/2024 | Dwi Nopri Sakti,S.Kep.,Ns
25/03/2024 | SARI ANGGUN F.R, S.Kep, Ners
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt
30/06/2016 | Wieke Erina Ariestya, S.Kep.Ners
30/11/2022 | Zurniaty, S. Farm., Apt
18/06/2022 | Gita Riskika,S.Farm.,Apt

ArtikelPer Kategori